TEMPO.CO, New York – Ketegangan diplomatik melanda hubungan Amerika Serikat dengan India. Penyebabnya adalah penangkapan diplomat India, Devyani Khobragade, oleh US Marshall pada Kamis lalu, 12 Desember 2013. Dilansir CNN pada Rabu, 18 Desember 2013, India pun bereaksi keras dengan memanggil Duta Besar AS untuk India, Nancy Powell.
Penangkapan terhadap Khobragade itu dilakukan saat Deputi Konsulat Jenderal India di New York itu baru saja mengantar anaknya ke sekolah. Saat hendak pulang, dia dicokok US Marshall dan langsung ditahan meski memiliki kekebalan diplomatik. Perempuan 39 tahun itu diduga memalsukan dokumen imigrasi pembantu rumah tangganya saat hendak memasuki AS.
Khobagrade pun langsung ditahan di markas kepolisian setempat bersama pelaku kriminal perempuan lainnya di New York. Selain itu, polisi langsung menggeledah Khobagrade untuk mencari barang bukti pemalsuan tersebut. Tak lama setelah itu, dia akhirnya dibebaskan dari tahanan.
Penahanan itu pun membuat India murka. Selain memanggil Powell, India juga mencabut kartu diplomat bagi seluruh pegawai Kedubes AS di India. Pencabutan kartu itu sekaligus mencabut kekebalan hukum para diplomatnya. Mereka pun tidak mendapatkan jaminan bebas hambatan saat berada di luar kedutaan AS.
Wakil Menteri Luar Negeri India Preneet Kaur pun mengecam keras sikap kepolisian AS terhadap diplomatnya. Menurut dia, sikap itu bisa dikategorikan sebagai tindakan yang tidak beradab terhadap perwakilan resmi negaranya. Dia pun menyatakan India akan mengambil tindakan tegas terhadap masalah tersebut.
»Saya pikir kami sudah mengambil tindakan keras karena kami harus melindungi petugas dinas luar negeri dan warga India lainnya di luar negeri," ujarnya. Menurut dia, pencabutan kartu diplomat terhadap diplomat AS merupakan langkah paling keras yang bisa mereka lakukan. »Saya kira itu langkah diplomatik terkuat yang bisa kami lakukan."
Adapun Kementerian Luar Negeri AS juga segera menanggapi serius persoalan tersebut. Kementerian pun mencoba meredakan ketegangan dengan India setelah insiden penangkapan Khobagrade pekan lalu. Kementerian akan menyelidiki penangkapan Khobagrade oleh agen keamanan diplomatik itu.
»Kami memahami persoalan ini sebagai hal yang sensitif bagi India, dan kami akan memeriksa apakah prosedur penangkapan itu sudah dilakukan dengan benar atau tidak," kata juru bicara Kemenlu AS, Marie Harf.
Harf pun menyatakan bahwa penangkapan itu murni terkait pelanggaran hukum di AS. Menurut dia, penangkapan Khobagrade bukan sebagai bentuk pelanggaran hak diplomatik perwakilan resmi sebuah negara. Dia pun menyatakan AS akan selalu berkomitmen terhadap hak-hak diplomat seperti tercantum dalam Konvensi Wina.
Menurut dia, sesuai Konvensi Wina, penangkapan atas Khobagrade masih bisa dibenarkan lantaran tidak terkait dengan tugas diplomatiknya. Meski tiap diplomat memiliki kekebalan diplomatik, Harf mengatakan, diplomat itu masih bisa ditangkap karena melanggar hukum yang tidak terkait dengan pekerjaannya.
CNN | DIMAS SIREGAR
Topik Terhangat:
Atut Tersangka | Mita Diran | Petaka Bintaro | Sea Games | Pelonco ITN
Berita Terpopuler:
Atut Tersangka, Pegiat Antikorupsi Gunduli Kepala
Dua Puluh Penyidik KPK Geruduk Rumah Atut
Pendekar Berbaju Hitam Datangi Rumah Atut
Fikri Menjahit Sarung Sebelum Tewas di Pelonco ITN
Jadi Tersangka, Atut Tak Langsung Ditahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar