Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Tokyo, Naoki Inose, kelahiran Nagano 20 November 1946, akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis (19/12/2013) atas skandal penerimaan uang sebesar 50 juta yen dari operator rumah sakit Tokushukai.
Inose, yang baru menjadi kepala daerah sejak November 2012 itu, sudah menyerahkan surat pengunduran diri kepada ketua DPRD Tokyo.
Melalui jumpa persnya, Inose meminta maaf kepada seluruh warga Jepang, terutama warga Tokyo dan menekankan bahwa pengunduran dirinya tidak akan mempengaruhi persiapan Tokyo untuk penyelenggaraan Olimpiade dan Paraolympic pada tahun 2020 mendatang.
Adapun menurut pengakuan Inose, pinjaman 50 juta yen itu kepada putra pendiri Tokoshukai yang juga anggota DPR, Takeshi Tokuda, pada 20 November tahun lalu merupakan pinjaman pribadi. Namun, pinjaman itu dicurigai terkait dengan penyelenggaraan pemilihan gubernur tahun lalu. Dan, pinjaman itu sudah dilunasinya Juni 2013 yang disampaikan melalui bantuan orang lain, tidak langsung dari Inose. Inilah yang jadi pertanyaan besar kalangan DPRD Tokyo.
"Saya berusaha menjelaskan sebaik mungkin kepada DPRD Tokyo, rakyat Tokyo, dan seluruh rakyat Jepang, tetapi seolah penjelasan saya kurang dimengerti dan tak bisa diterima sehingga saya memutuskan untuk mengundurkan diri," paparnya lebih lanjut.
Pekan lalu saat menjelaskan semua masalah dengan detil di hadapan majelis DPRD Tokyo, sampai tengah malam, Inose tampak sangat sedih dan hampir meneteskan air mata karena tekanan sangat berat dari pertanyaan anggota DPRD Tokyo yang sangat tajam kepadanya.
"Ada dua kemungkinan, anda mengundurkan diri atau meloanjutkan sampai ke pengadilan," papar seorang anggota DPRD Tokyo saat itu dan dijawab Inose, "Kemungkinan mengundurkan diri memang sudah saya pikirkan," paparnya Kamis, pekan lalu.
Sejak saat itulah semua anggota dewan parlemen dan pers menduga kuat Inose pasti akan segera mengundurkan diri dalam waktu dekat ini dan dilakukannya, Kamis (19/12/2013), sepekan setelah ucapannya tersebut di muka sidang majalis DPRD Tokyo.
Inose tidak bisa menjelaskan kepentingan pribadi apa 50 juta pinjamannya, dan mengapa pinjam sampai setengah tahun lebih tidak dikembalikan. Banyak hal tidak jelas, membingungkan dan menuju hal-hal sangat mencurigakan keterlibatan uang itu kepada pemilu Gubernur Tokyo November lalu.
Baca Juga:
Gubernur Tokyo Mundur Gara-gara Skandal Suap Sebesar 50 Juta Yen
Golkar Banten: Atut Masih Gubernur
Direktur NAM Air: Respon Masyarakat Sangat Bagus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar