Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pertama kali dalam sejarah Jepang, sebuah perusahaan energi besar Jepang, Global Energy Japan Co.Ltd. (GEJ)--sebelumnya bernama Rojas Power Co, Ltd--Presiden Hiroshi Yamanouchi, dengan modal dasar 50 juta yen mencatatkan kebangkrutan sejak keputusan pengadilan negeri Tokyo tanggal 14 Mei 2014.
Beban utang per akhir tahun lalu tercatat 1,3 miliar yen. Menjadi permasalahan bukan hanya bangkrut tetapi 700 juta yen dibawa kabur pimpinannya sebelum menyatakan kebangkrutan, sehingga muncul tindak pidana.
"Menurut dokumen internal perusahaan, sekitar 700 juta yen uang perusahaan GEJ ternyata telah dibawa kabur ke luar perusahaan, sebelum menyatakan kebangkrutan dan ini memunculkan komplain tindak pidana kriminal saat ini dari para kreditor," tulis koran Mainichi 22 Juni lalu.
Menurut sumber, laporan GEJ ke Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Industri Jepang (METI), perusahaan ini mengerjakan penjualan produk pembangkit listrik tenaga matahari dengan target perusahaan dan individual serta juga bisnis memasok listrik, Juli tahun lalu.
Namun November 2013 GJE membatalkan pinjaman dengan alasan cash-flow semakin parah perusahaan tersebut. Pekerjaan memasok peralatan pembangkit listrik tenaga matahari dihentikan semua.
Anehnya, GJE yang tadinya bermarkas di Chuo-ku, Fukuoka, dan katanya kesulitan uang, malah pindah kantor ke Tokyo di Minato-ku, Tokyo, Februari 2014. Lalu mem-PHK semua karyawannya per akhir Februari 2014.
Menurut Maiinichi, akhir November pinjaman cair diperoleh GJE dari kreditor sebesar 700 juta yen, tapi kemudian malah ke luar ke anak perusahaannya. Dari jumlah tersebut 400 juta yen ditransfer ke seorang eksekutifnya dan uang tersisa di kas GJE hanya 20 juta yen per Maret 2014.
Diselidiki ketat oleh METI ternyata tak ada pasokan produk atau bisnis apa pun oleh GJE kepada nasabahnya.
GJE didirikan bulan Juli tahun 2007 di Omura, perfektur Nagasaki dengan nama Kyushi Denki Koho. Lalu November 2012 pindah ke Fukuoka. Kantor cabangnya di Nagasaki dan Kumamoto. Sedangkan kantor pusat di Fukuoka. Februari tahun ini kantor pusat pindah ke Tokyo. Agustus 2013 namanya menjadi Rojas Power Co.Ltd. Februari 2014 berubah nama menjadi GJE. Perusahaan ini menurut Teikoku Data Bank memiliki penjualan bulan Juni 2013 tercatat 3,227 miliar yen.
Baca Juga:
Perusahaan Energi Jepang Bangkrut, Pimpinan Bawa Kabur 700 Juta Yen
Australia akan Cekal Warganya yang Bertempur di Suriah dan Irak
Pose Syur Cara Delevingne Saat Pemotretan di Bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar