Sabtu, 28 Juni 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Referendum, Hong Kong Ajukan Demokrasi dari Cina

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Simple & Affordable SMS!

Text messages have a 95% open rate within 5 minutes. Over 50,000 businesses, non-profits, and groups rely on Ez Texting for their SMS marketing. Sign up free today!
From our sponsors
Referendum, Hong Kong Ajukan Demokrasi dari Cina
Jun 29th 2014, 03:37

TEMPO.CO, Hong Kong – Pemungutan suara atau referendum mengenai hak pilih universal Hong Kong telah memasuki hari terakhirnya. Menurut laporan BBC, lebih dari 700 ribu orang telah berpartisipasi dalam jajak pendapat online yang digelar selama 10 hari sejak 20 Juni kemarin. (Baca: Ratusan Ribu Warga Hong Kong Ajukan Referendum)

Jajak pendapat yang dilakukan oleh sebuah gerakan pro-demokrasi lokal Occupy Central ini mengajak warga untuk menggunakan hak pilih mereka lewat stus popvote.hk. Dalam referendum itu, warga diminta memilih satu dari tiga usulan cara memilih kandidat pemimpin kota Hong Kong. Di tahun 2017, warga Hong Kong akan diminta untuk memilih pemimpin mereka.

Sebagian besar dari mereka berharap, pemerintah Cina memberikan kebebasan untuk menentukan sendiri siapa pemimpin kota administratif periode mendatang. Memang, selama ini, sejak Hong Kong diserahkan dari pemerintah Inggris kepada pemerintah Cina pada tahun 1997 lalu, pemilihan pemimpin selalu ditentukan oleh Cina.

Sesuai peraturan yang berlaku di Hong Kong, semua calon pemimpin akan dipilih melalui komite nominasi. Namun, di mata para aktivis pendukung demokrasi, pencalonan tersebut dikhawatirkan akan lebih berpihak kepada pemerintah Cina

Hong Kong merupakan daerah administratif khusus yang berada di bawah pemerintahan Cina. Di bawah kebijakan Satu Negara Dua Sistem, Hong Kong memiliki otonomi sendiri, seperti pada sistem mata uang, hukum, bea cukai, imigrasi, dan peraturan jalan. Namun, masalah pertahanan nasional dan hubungan diplomatik tetap di bawah kendali Cina.

ANINGTIAS JATMIIKA | BBC

Terpopuler

Wanita Australia Tewas Kesetrum Laptop

Nama 'Harrietâ' Terlarang di Islandia

Dalam Sehari, Dua Bangunan di India Runtuh  

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar