Senin, 23 Juni 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Kisah Pengusaha Pertanian Indonesia di Jepang: Sayuran Rusak Didenda Rp 90 Juta

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Book your hotel early for a discount!

You can reap the rewards with great discounts at participating Pullman, M Gallery, Grand Mercure, Novotel, Mercure, ibis and Formule 1 hotels.
From our sponsors
Kisah Pengusaha Pertanian Indonesia di Jepang: Sayuran Rusak Didenda Rp 90 Juta
Jun 23rd 2014, 16:54

Laporan Richard Susilo, Koresponden Tribunnews.com di Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perjuangan pengusaha Indonesia yang ada di Jepang memang tidak mudah. Apalagi di dunia pertanian yang harus sempurna. Panen sayur, dipilah dan ditata dengan baik, dibungkus baik, lalu dijual ke Japan Agriculture atau ke masyarakat Jepang, bukan satu proses yang mudah. Bahkan ada yang terpaksa harus membayar denda 900.000 yen tanda permintaan maaf sayur yang dipasok tidak baik.

"Saya pernah merasakan hal ini. Kenshusei (pemagang) Indonesia di perusahaan saya pernah mengerjakan barang furio (rusak). Akibatnya   harus membayar denda sekitar 900.000 yen atau sekitar 90 jutaan rupiah. Setelah diselidiki para kenshusei ini sehabis kerja, bukannya istirahat, tapi sering begadang sampai subuh. Jelas saja besoknya kerja pasti tidak bisa konsentrasi, dan juga sering kedapatan sambil kerja tidur. Dan yang paling menjengkelkan kenshusei yang lain membela kawan mereka yang tidur itu," papar James Patabuga, seorang pimpinan perusahaan Jepang miliknya bersama istrinya, Takahashi, di Ibaraki dekat Tokyo, mengungkapkan khusus kepada Tribunnews.com malam ini (23/6/2014).
 
Kalau sudah kena denda tersebut, James merasa pusing sekali, "Mau kita denda balik ke kenshusei kita orang Indonesia, gak tega, mau bawa uang berapa dia nanti pulang ke Indonesia. Terpaksa saya dan isteri yang membayar denda itu," tekannya lagi.

Tetapi setelah dijelaskan hal-hal itu kepada kenshusei Indonesia dan agar tidak terulang lagi, maka syarat kerja sekarang diganti, "Kalau kelihatan mereka melakukan hal tidak benar, pemagang itu harus diliburkan beberapa hari. Ya sampai kita lihat situasi kondisi dia. Mestinya dia mengerti dong kalau diliburkan pasti ada salah. Kalau libur tentu saja tidak dapat uang apa pun," tambahnya.

Uang honor per jam di daerah Ibaraki menurutnya sekitar 713 yen per jam. James telah melakukan kerja pertanian khususnya sayur-sayuran ini sejak enam tahun lalu. Sebelumnya dia pernah di Nagoya. Di Jepang sudah di tahun ke-15, "Saya masih WNI sampai saat ini. Pakai nama belakang takahashi karena isteri saya bernama Takahashi," paparnya lagi.

Para pemagang Indonesia, menurutnya, kadang masih kayak anak-anak, masih suka main-main, "Tetapi kerja bagus sekali dan orang Jepang pun banyak yang memuji pemagang Indonesia masih lebih baik dibandingkan dari China dan Vietnam."

Dalam kesehariannya, James juga mengakui sering menasehati para pemagang Indonesia agar meniru cara kerja orang Jepang, "Semua yang baik silakan tiru. Jangan tiru yang jelek seperti Pachinko atau judi ya. Itu selalu nasehat saya kepada mereka."

Baca Juga:

Kisah Pengusaha Pertanian Indonesia di Jepang: Sayuran Rusak Didenda Rp 90 Juta

Fadjroel: Jokowi Patahkan Opini Sesat soal Ketegasan

David Villa Cetak Gol, Spanyol Unggul 1-0 atas Australia

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar