Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Baru-baru ini majalah May Navi Women Jepang membuat penelitian dan dijawab 142 orang wanita Jepang antara usia 22 hingga 29 tahun mengenai bonus untuk musim panas tahun ini yang mulai diumumkan dan ada pula yang telah dibagikan.
Ternyata bonus tahun panas tahun ini sama dengan tahun lalu umumnya, yang berarti perekonomian Jepang belum membaik, masih sama saja. Sebanyak 32,7 persen responden menyatakan bahwa bonus kerjanya tahun ini untuk musim panas tidak sampai dua bulan gaji.
Jumlah yang sama, 32,7 persen mengatakan bonusnya antara 2 sampai 3 bulan gaji. Sebanyak 15,8 persen menyatakan menerima bonus antara 3 hingga 4 bulan gajinya. Lalu 7,9 persen menerima lebih dari 4 bulan gaji, dan yang menerima kurang dari satu bulan gaji sebanyak 5 persen.
Sebanyak 63,4 persen mengatakan jumlah bonus tersebut sebenarnya sama dengan tahun lalu tidak ada perubahan. Hanya 25,7 persen yang menyatakan ada penambahan angka bonus yang diterimanya. Sedangkan 0,9 persen menyatakan menurun bonusnya dibandingkan tahun lalu.
Dari bonus yang diterima tersebut uangnya digunakan untuk bayar biaya ke suster, bayar kembali beasiswa (pinjaman), bayar uang kredit pembelian produk dan atau rumah, pembayaran asuransi, pembelian barang luks dan elektronika, jalan-jalan ke Hawai dan sebagainya.
Bagi yang bonusnya berkurang, kebanyakan dari mereka ingin meningkatkan jumlah pendapatan dengan mencari kerja tambahan. Atau pun memberikan uangnya sebagian itu kepada orangtuanya.
Tapi kebanyakan yang memperoleh bonus musim panas ingin menggunakannya untuk berjalan-jalan agar bisa refresh kembali saat masuk kerja.
Sebagai catatan Tribunnews.com, gaji lulusan Universitas yang baru masuk kerja di perusahaan Jepang sekitar 250.000 yen sebulan, dipotong pajak gaji, sewa rumah, makanan dan sebagainya, sehingga bersih mungkin sekitar 80.000 yen untuk tabungan.
Baca Juga:
Berapa Bonus Musim Panas Pekerja Wanita Jepang?
Pemkot Parepare Dirikan Pondok Informasi Khusus Nelayan
Kemenpora Tak Izinkan Aktivis 98 Berdiskusi di Kantornya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar