Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kedai kopinya baru buka 29 Mei lalu. Tetapi tiap hari sekitar lima bungkus kopi Toraja terjual plus yang nongkrong minum-minum beberapa gelas kopi Toraja di kedainya. Yang menarik, ternyata perhatian dan peminat kopi luwak Indonesia sangat tinggi di Jepang. Banyak yang mencoba minum dan merasa ketagihan ingin minum kembali.
"Banyak sekali yang suka kopi luwak di sini, termasuk saya juga. Cuma ya begitulah, harganya mahal memang. Jadi banyak yang berpikir-pikir untuk membelinya. Kalau soal enak ya enak dan lebih enak dari kopi Toraja yang biasa," papar Kei Momose, pemilik Cafe Artis Tree yang juga Vice President perusahaan musik dan film, Artis Tree Media Co.Ltd., khusus kepada Tribunnews.com, Rabu (25/6/2014) sore di cafenya.
Saat ini Momose senang dapat menjadi pemilik lisensi untuk kopi Toraja dan kopi luwak Toraja dari produsen kopi JH Indonesia atau PT Pod Indonesia.
"Kita akan kembangkan penjualan kopi Toraja ini dengan nama Artis Tree Secret Origin serta kopi luwaknya ke berbagai daerah di Jepang. Saat ini memang baru dimulai usaha ini, jadi memang belum bisa terlihat hasilnya. Namun dari telepon sana-sini cukup banyak orang yang tertarik akan kopi Toraja di Jepang karena cocok dengan lidah orang Jepang," ungkapnya.
Selain menjual kopi Toraja, Momose juga menjual kopi dari San Francisco dan dari Kolombia, serta coklat dari Amerika dengan berbagai rasa, mulai coklat kacang, rasa mint, bahkan sampai coklat rasa pedas.
"Coklat Amerika itu tanpa milk jadi memang hanya coklat saja, jadi mungkin rasanya agak kental. Jadi enak dimakan sambil minum kopi susu misalnya, karena orang Jepang suka sedikit susu dicampur ke dalamnya."
Awal mula berdirinya Cafe ini diakuinya bukan untuk bisnis.
"Gedung ini dengan ruangan lantai satu yang kosong tadinya memang untuk gudang saja, untuk nongkrong, kumpul biasa dengan teman dan rekanan kerja. Lama-lama kepikiran juga, sambil nongkrong tentu enak kalau sambil ngopi, maka dibuatlah cafe ini. Selain itu kebetulan kantor saya juga di lantai 9. Jadi kalau yang lelang mau istirahat sebentar bisa turun ke lantai satu minum kopi dulu," katanya.
Hubungannya dengan kopi Toraja dimulai sejak ayahnya yang dulu punya kerja sama bisnis dengan seorang pengusaha Indonesia. Kini ayahnya sudah pensiun.
"Ayah saya sudah 75 tahun kini dan banyak tinggal di Amerika. Dulu kenal dengan pengusaha Indonesia dan dia juga kebetulan punya jalur bisnis kopi. Lalu saya yang mau buka cafe, karena kenal dari ayah, saya tanya dia apakah bisa memasok kopinya ke Tokyo sini. Akhirnya dia mau juga membantu dan memasok kopi Toraja nya ke Tokyo, ya sampai sekarang inilah," ungkapnya bercerita kisah awal kaitan dengan kopi Toraja.
Momose juga memperlihatkan sertifikat dari departemen perindustrian dan perdagangan Indonesia mengenai keaslian kopi Toraja dan kopi luwak nya.
"Di Jepang tampaknya juga masuk kopi luwak yang palsu. Jadi kita mesti hati-hati memang. Oleh karena itu bisnis saya ini syukurlah mendapat rekanan yang baik dan jujur, bisa memasok dengan stabil kebutuhan kopi Toraja ke toko saya," ungkapnya.
Harga satu pack kopi Toraja nya 450 yen dan untuk kopi luwak nya cukup mahal bisa tiga kali lipat harganya. Namun memang kopi luwak yang asli.
Selain bentuk pack bungkus kertas, juga menjual kopi Toraja dalam bentuk seperti gentong kayu mini yang memang lucu penampilannya.
"Itu semua dari Indonesia, bukan di re-packaging di Jepang. Lucu ya," paparnya memperlihatkan.
Momose berharap bisa menjual lebih banyak lagi produk dari Indonesia di Jepang.
"Saat ini saya sedang mempelajari segalanya mengenai produk Indonesia. Mudah-mudahan nanti bisa lebih banyak lagi saya jual di Jepang," kata Momose yang mengaku sudah 4 kali ke Jakarta dan sangat kesal dengan kemacetan yang luar biasa di Jakarta.
"Terakhir kali bulan Agustus tahun lalu saya ke Jakarta," ujarnya.
Baca Juga:
Kopi Luwak Disukai Orang Jepang
Timses: Prabowo Tak Pernah Melecehkan Gus Dur
Sabam Sirait Persilahkan Ruhut Masuk PDI P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar