Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gempa dengan kekuatan raksasa skala 9 Richter akan menghantam Tokyo dan sekitarnya, dengan pusat gempa di lepas pantai kepulauan Izu, akan muncul sebelum atau selambatnya tahun 2017.
Demikian diungkapkan Profesor Kehormatan Universitas Ryukyus dan juga Dirjen Asosiasi Penelitian Warisan Budaya
dan Sains Kelautan Jepang, Masaaki Kimura, di acara TV Asahi, program Beat Takeshi no TV Tackle, pukul 23:30, Senin (21/7/2014).
"Dari berbagai gejala alam yang ada setelah dikumpulkan data dan dianalisa lebih lanjut, mungkin gempa bumi raksasa akan datang di Jepang lebih kurang lima tahun setelah 2012, selambatnya tahun 2017," papar Kimura dengan yakin.
Berbagai gejala gempa bumi muncul banyak sekali belakangan ini terutama di sekitar semenanjung Izu. Selain itu juga pemunculan pulau baru di Nishi Oshima bulan November tahun lalu juga menjadi salah satu pertanda akan muncul gempa bumi besar.
Apabila gempa bumi sudah muncul, maka ada kemungkinan tsunami pun juga muncul dan akan menghantam daerah lautan Pasifik terutama daerah Kansai ke selatan yang biasa dinamakan pelat Nankai (Nankai Plate).
"Tsunami yang sangat besar itu juga perlu diamati dengan seksama dan harus hati-hati sekali kita menghadapi tsunami tersebut," kata pria kelahiran Yokohama 6 November 1940 ini.
Apabila gempa bumi raksasa, tak sampai skala 9, perhitungan pemerintah Jepang dengan skala 7,3 menghantam Tokyo, maka 230.000 jiwa akan melayang, kerugian Jepang mencapai sedikitnya 95 triliun yen atau 5 sampai 6 kali lebih besar daripada kerugian bencana alam di Fukushima 11 Maret 2011 lalu.
Selain itu sebanyak 175.000 gedung bertingkat akan roboh dan saluran air maupun saluran gas akan bocor. Bercampur dengan percikan api dari hubungan pendek (korsleting) listrik berbagai kabel listrik, menimbulkan kebakaran besar.
Sebanyak 412.000 rumah akan terbakar di Tokyo dan yang paling parah kebakaran akan dihadapi daerah Sumidagawa-ku, Arakawa-ku dan Adachi-ku.
Kereta api berhenti, transportasi macet total, orang pun tak bisa ke luar Tokyo dengan kendaraan apa pun. Semua lumpuh total bahkan pemerintahan dan perekonomian juga mati sekejap, tak bisa ada kegiatan apa pun.
Baca Juga:
Masaaki Kimura: 2017 Diperkirakan Gempa 9 SR Melanda Tokyo
Rabu Pensiun Bulan Ketiga Belas Cair
Moeldoko : Jika TNI Diturunkan Berarti Situasi Sudah Kritis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar