TEMPO.CO, Punjab -Malang nian nasib nenek bersama dua cucu perempuannya. Ketiganya tewas terpanggang api pada Minggu malam, 27 Juli 2014 gara-gara kasus penistaan agama lewat postingan foto di Facebook.
Nenek dan ketiga cucunya tinggal di Gujranwala, kawasan kota industri di Provinsi Punjab, Pakistan. Mereka dikejutkan aksi demo sekitar seribu orang setelah menerima informasi ada foto Kabah dengan seorang perempuan berkulit putih setengah telanjang duduk di puncaknya. (Baca:Masjid Ahmadiyah Ciamis Disegel Satpol PP )
Para demonstran menuding pelaku yang memposting foto itu adalah seorang remaja pria warga Ahmadiyah bernama Aqib Saleem. Remaja usia 18 tahun berteman dengan seorang remaja pria bukan Ahmadiyah. Saleem Saddam Hussein, 18 tahun, menemukan foto itu di Facebook dan memberitahukan tetangganya soal foto itu.
Dalam tempo singkat, sekitar 400 penduduk termasuk sejumlah ulama Muslim mendatangi kantor polisi dan mendesak polisi menetapkan kasus itu sebagai penistaan agama Islam. (Baca:Masjid Ahmadiyah Bekasi Digembok)
Bersamaan itu, demonstran dalam jumlah besar mulai berdatangan dan mengitari rumah penduduk Ahmadiyah di Gujranwala. Rumah-rumah warga Ahmadi itu pun dirusak dan dibakar. Bushra Bibi, 55 tahun, dan dua cucu perempuannya berusia tujuh tahun dan delapan bulan terjebak di dalam rumah yang dilalap api. Ketiganya tewas akibat terbakar dan menghirup asap hitam. Seorang perempuan tujuh bulan hamil terluka.
Warga Ahmadiyah menyesalkan sikap polisi yang tidak mencegah aksi kekerasan para demonstran."Mereka membakar warga tak berdoa gara-gara isu yang direkayasa," kata Salimuddin, juru bicara Ahmadiyah di wilayah itu. Menurutnya, password akun Facebook milik remaja Ahmadiyah itu sudah diretas. Seseorang kemudian mengedit foto tempat suci umat Muslim itu.
Polisi mengatakan, mereka telah mendata sekitar 400 penyerang warga Ahmadiyah itu. "Mereka menghancurkan segalanya," kata seorang polisi. (Baca:Bupati Kholiq, Perekat Syiah, Ahmadiyah, Minoritas)
Umat Ahmadiyah di Pakistan hidup dalam kesulitan. Mereka, kelompok minoritas di Pakistan, dilarang menunjukkan identitas mereka sebagai Muslim. Mereka sering diserang dan target dari tudingan pelanggaran undang-undang larangan menista agama. Dan hampir semua kejahatan tanpa proses hukum (impunity). Empat tahun lalu, sedikitnya 86 orang penganut Ahmadiyah tewas dibunuh di Lahore. Sekelompok orang bersenjata menembaki tempat berdoa umat Ahmadiyah.
NEW YORK TIMES | MARIA RITA
Baca juga:
Kompolnas Dorong Polisi Usut Suap Smith & Wesson
Lebaran, Jumlah Pengunjung Ancol Melonjak Dua Kali Lipat
Foto Pemeras TKI Belum Dipasang di Bandara
Inter Kalah, Mazzarri Tak Kecewa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar