Rabu, 30 April 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Kebebasan Pers Pakistan Semakin Terancam  

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Build an Online Store

Over 80,000 ecommerce brands trust Shopify. Get started with a 14 day free trial.
From our sponsors
Kebebasan Pers Pakistan Semakin Terancam  
Apr 30th 2014, 06:13

TEMPO.CO, Islamabad – Pemerintah Pakistan diminta menyelidiki lembaga militer dan intelijen negara terkait pelanggaran hak asasi manusia terhadap wartawan menyusul serangan terhadap sejumlah wartawan terkemuka. Demikian pernyataan organisasi yang bergerak dalam perlindungan hak asasi manusia, Amnesty International.

Dikutip dari Al Jazeera, Rabu 30 April 2014, dalam sebuah laporan »Sebuah Peluru Telah Dipilih untuk Anda: Serangan Terhadap Wartawan Pakistan" yang diterbitkan hari ini, Amnesty telah mendokumentasikan sejumlah ancaman yang diterima wartawan dari partai politik, kelompok bersenjata, dan badan intelijen Pakistan.

Setidaknya 34 wartawan telah tewas di Pakistan sejak tahun 2008 karena pekerjaan mereka. Delapan orang di antaranya tewas sejak Perdana Menteri Nawaz Sharif terpilih pada Mei 2013.

"Ini akan mengirim sinyal kuat kepada mereka yang menargetkan wartawan bahwa mereka tidak lagi memiliki pemerintahan bebas," kata David Griffiths, Direktur Amnesty Wakil Asia Pasifik. (Baca: Kritik Pemerintah, Wartawan di Ethiopia Ditangkap)

David menambahkan, pemerintah Pakistan harus memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap wartawan harus dibawa ke pengadilan.

Laporan Amnesty ini muncul setelah serangan terhadap pembawa acara Geo News Hamid Mir pada awal bulan ini. Ia ditembak orang tak dikenal di kota Karachi dan mengalami luka serius. Agen mata-mata militer Pakistan Inter-Services Intelligence (ISI) diduga menjadi dalang penembakan ini. Namun mereka membantah tuduhan tersebut dan menuntut saluran Geo News ditutup.

Laporan ini juga didasarkan pada penelitian 74 kasus yang menjadikan wartawan sebagai target serangan karena pelaporan berita mereka. Menurut Amnesty, baru 34 kasus yang diselidiki dan hanya satu orang yang dihukum.

ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA

Terpopuler

PBB: Kejamnya Korut Kombinasi Nazi ,Soviet, dan Apartheid

Inggris: Aksi Snowden Sebabkan Teroris Ubah Taktik

Dua Mantan Tapol Ungkap Kekejaman Korea Utara

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar