Kamis, 24 April 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Rusia Tuduh Barat Ada di Balik Jatuhnya Presiden Ukraina  

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Build an Online Store

Over 80,000 ecommerce brands trust Shopify. Get started with a 14 day free trial.
From our sponsors
Rusia Tuduh Barat Ada di Balik Jatuhnya Presiden Ukraina  
Apr 24th 2014, 10:46

TEMPO.CO, Moskow - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Kamis, 24 April 2014, menuduh Amerika Serikat dan Uni Eropa berada di balik jatuhnya presiden pro-Kremlin, Viktor Yanukovich, di Ukraina pada Februari 2014.

"Di Ukraina, AS dan Uni Eropa telah melakukan operasi tidak konstitusional dengan cara mendongkel rezim," kata Lavrov sebagaimana dikutip kantor berita Interfax.

Ucapan Lavrov itu disampaikan dengan mengacu pada peristiwa Revolusi Oranye di Ukraina pada 2004 dan 2005. Revolusi itu berlangsung setelah pemilihan umum di negeri itu berlangsung dengan terpilihnya para pemimpin pro-Kremlin.

Pada kesempatan tersebut, Lavrov juga meminta kepada dunia internasional agar memecahkan krisis Ukraina dengan menerapkan langkah-langkah praktis. Namun demikian dia tidak menerangkan detail langkah yang diambil.

Rusia, Ukraina, AS, dan Uni Eropa telah menandatangani kesepakatan di Jenewa pekan lalu yang berisi tentang pemecahan kembali memburuknya hubungan Rusia dengan Barat sejak berakhirnya Perang Dingin.

"Rusia berharap kesepakatan Jenewa bisa segera diimplementasikan dalam waktu dekat," tulis Reuters, mengutip perkataan Lavrov.

Adapun Associated Press dalam laporannya menyebutkan Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov mengatakan kepolisian telah membersihkan balai kota di sebelah timur laut kota pro-Rusia yang telah diduduki para demonstran selama sepekan.

Demonstran pro-Rusia dan sejumlah pria bersenjata dengan tutup muka telah menduduki sejumlah gedung pemerintahan di sebelah timur Ukraina selama kurang-lebih dua minggu.

Dalam laman Facebook-nya pada Kamis, 24 April 2014, Avakov menulis, Balai Kota Mariupol telah dibebaskan. "Tidak ada korban tewas dalam aksi tersebut," tulisnya. Adapun situs berita lokal, 0629.com, melaporkan aksi pembebasan gedung itu menyebabkan lima pengunjuk rasa tewas setelah bentrok dengan polisi.

AL ARABIYA | CHOIRUL

Berita lainnya:

Temuan Puing di Australia Barat Bukan Milik MH370

Mark Zuckerberg Jadi Patung Lilin Madame Tussauds

Kecelakaan Kereta di Kongo 63 Orang Tewas

Puluhan Orang Tolak Kehadiran Obama di Jepang

Operasi Plastik di Korea Warga Cina Sulit Pulang

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar