Minggu, 27 April 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Separatis Rusia Sandera 13 Pengamat Keamanan Eropa

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Book your hotel early for a discount!

You can reap the rewards with great discounts at participating Pullman, M Gallery, Grand Mercure, Novotel, Mercure, ibis and Formule 1 hotels.
From our sponsors
Separatis Rusia Sandera 13 Pengamat Keamanan Eropa
Apr 27th 2014, 07:59

TEMPO.CO, Slovyansk-Separatis bersenjata pendukung Rusia menyandera 13  pengamat Eropa termasuk lima aparat militer Ukraina di satu kota di wilayah timur Ukraina. Milisi menuding mereka sebagai pejabat Pakta Pertahanan Atlantik Utara dan mata-mata yang secara ilegal memasuki wilayah kekuasaan milisi itu tanpa izin. 

Untuk membebaskan para pengamat ditolak oleh milisi. Sebaliknya, mereka mengajukan pertukaran sandera dengan persenjataan dan uang. Seorang pemimpin kelompok separatis bernama Vyacheslav Ponomaryov mengatakan, para pengamat itu merupakan anggota tim OSCE (Organization for Security and Cooperation in Europe beranggotakan  Jerman, Polandia, Denmark, Republik Czeh, dan Swedia). (Baca:Jiwa Terancam, Jurnalis Rusia Adukan Ukraina ke PBB)

OSCE, ujarnya, mewakili negara-negara pemasok senjata dan uang bagi pemerintahan Ukraina di Kiev yang tidak mereka akui."Kami mau menukar mereka untuk menentang junta fasis di Kiev," kata Vyacheslav kepada The Times, Sabtu, 26 April 2014. (Baca:Ukraina Menuduh Rusia Kobarkan Perang Dunia III  )

Presiden Ukraina yang baru terpilih Oleksandr Turchynov di laman situs  parlemen Ukraina, Sabtu, 26 April 2014 mengatakan, 13 anggota tim OSCE termasuk lima aparat militer Ukraina yang diculik separatis itu tidak akan dilepaskan sebelum ada perintah langsung dari Kremlin. "(Kremlin, kantor pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin), yang mengkoordinasi dan memberikan dukungan terbuka kepada teroris bersenjata yang menguasai gedung pemerintahan, menyandera, membunuh dan menyiksa orang-orang," kata Oleksandr.(Baca:Rusia Tuduh Barat Ada di Balik Jatuhnya Presiden Ukraina  )

LA TIMES | MARIA RITA HASUGIAN  

Terpopuler:

Paus Yohanes Paulus II dan Paus Yohanes Jadi Santo

Kebakaran Hanguskan 500 Rumah di India

Jiwa Terancam, Jurnalis Rusia Adukan Ukraina ke PBB

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar