TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengungsi korban konflik Afrika Barat, terlebih kamp pengungsi di Kamerun dihantui kekurangan pangan. Tidak hanya itu mereka kekurangan alas tikar dan selimut.
"Setiap hari penghuni dikamp ini ada yang meninggal karena sakit dan kelaparan," kata
Kasim Abdurrazak Wakil Kepala Kamp pengungsi wilayah barat seperti yang disampaikan kepada Direktur Pendayagunaan PKPU Rully Barlian Thamrin yang kini berada di Kamerun, Kamis (24/4/2014).
Dikatakan Kasim yang sebelumnya berprofesi sebagai montir itu ini, pengungsi tidak hanya dihantui kelaparan, tapi juga pembunuhan yang dilakukan kelompok tertentu.
"Meski telah jauh meninggalkan Afrika tengah, namun keselamatan tidak bisa dijamin karena terus diserang dan dikejar. Bahkan, beberapa anggota keluarga yang menuju lokasi pengungsian meninggal di wilayah hukum Kamerun," katanya.
Pengungsi tidak yakin akan bisa balik ke Afrika Tengah karena ancaman dan penyerangan kian hari semakin tinggi.
Seperti diberitakan, lembaga kemanusiaan nasional PKPU memberikan bantuan kepada pengungsi Afrika Tengah di Kamerun. Yang dipilih Kota Kentjou dimana lokasi ini memiliki tidak kurang dari 15 ribu pengungsi.
Menggunakan mobil, tim membutuhkan waktu 32 jam dari Kota Bisnis Douala untuk menjangkau kota yang berpenduduk sekitar 30 ribu orang ini. Jarak kota Kentjou ke perbatasan Afrika tengah masih sejauh 50 km.
Tim kemanusiaan PKPU dan mitra lokal terlebih dahulu menetap sehari untuk memasuki wilayah pengungsi dan memudahkan waktu dan jarak jangkauan akses ke lokasi pengungsian.(Eko Sutriyanto)
Baca Juga:
Pengungsi Afrika Tengah Butuh Tikar, Selimut dan Makanan
Kostum Merk Nike Antipanas Selama Piala Dunia 2014
Kematian Akibat AIDS Menurun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar