Laporan Richard Susilo, Koresponden Tribunnews.com di Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perlakuan diskriminasi ternyata masih dirasakan orang asing, terutama pelajar asing yang berada di Kota Tosu, perfektur Saga. Kota Tosu ditempuh dalam waktu tiga jam berekereta dari Tokyo.
Senin (26/5/2014) tiga anak muda kota tersebut, usia antara 18 hingga 19 tahun, ditangkap polisi karena diduga melakukan pelemparan telur mentah terhadap 19 pelajar asing yang sedang jalan-jalan di tengah kota. Tiga anak muda Jepang itu dilaporkan sebuah lembaga pendidikan bahasa Jepang kepada polisi akan kelakuannya tersebut.
Menurut sekolah Jepang Tosu, para siswa internasional pelajar sekolah itu sebagai korban pada bulan Desember 2013, sebanyak 19 orang, di-ijime (diolok), ditakut-takuti dengan penembakan pistol ke udara, pelemparan telur mentah kepada mereka, sehingga dianggap sebagai pelecehan berbahaya terhadap para pelajar asing tersebut.
Para pelajar asing itu dari Vietnam, Nepal dan Sri Lanka. Ditegur di tengah jalan oleh anak-anak muda Jepang itu, "Kamu dari mana? Bangsa apa sih?" tanya anak muda Jepang itu.
Menurut koran Mainichi yang memberitakan hal tersebut, para anak muda Jepang itu hanya menjawab "tidak tahu" atas tuduhan diskriminasi dan pelecehan yang dilakukan mereka terhadap pelajar asing yang juga sempat disemprotkan mayonais kepada mereka.
Kantor Polisi Tosu pun mengakui adanya beberapa kasus-kasus siswa mengalami gangguan. Misalnya yang terjadi sebelum 20 Mei lalu, seorang wanita Jepang juga terkena semprotan mayonais dari orang tak dikenal.
Menurut sekolah Jepang, pelaku menggunakan mobil penumpang lebar, mendekati korban yang sedang bersepeda, menuju tempat pekerjaan paruh waktunya (baito), lalu pura-pura bertanya dan melemparkan telur mentah tersebut.
Kepala sekolah bahasa Jepang Tosu menyesalkan dan menyayangkan adanya kejadian itu karena selama ini berusaha menarik pelajar asing dan mencitrakan sebagai tempat yang aman ternyata muncul kejadian tersebut.
Baca Juga:
Pelajar Asing di Kota Tosu Jepang Didiskriminasi
PP PBSI Harap Atlet Belajar Dari Kegagalan di Thomas-Uber Cup
Jefta Sudah Lebih 2 Hari Meninggal di Kamar Mandi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar