TEMPO.CO, Melilla – Sekitar 400 migran yang berasal dari negara-negara sub-Sahara Afrika diperkirakan telah berhasil memanjat pagar perbatasan Melilla, Spanyol, yang memisahkan benua Afrika dan Eropa pada Rabu, 28 Mei 2014 sebelum fajar.
Kepada BBC, Rabu, 28 Mei 2014, wali kota Melilla, Juan Jose Imbroda menyatakan, pasukan keamanan gabungan dari Spanyol dan Maroko gagal menghalau mereka. Jumlah mereka yang terlampau banyak membuat petugas keamanan kewalahan.
Melilla merupakan titik penyeberangan utama bagi migran Afrika pencari suaka menuju Spanyol. Menurut laporan wartawan BBC, Tom Burridge, Spanyol telah menambah pasukan kemanannya di perbatasan Melilla untuk menghalau migran yang terus mengalir ke Eropa.
Sebagian migran yang upayanya berhasil digagalkan keamanan kini berada di pusat imigrasi sementara. Namun,karena jumlah mereka yang begitu banyak, penampungan tersebut menjadi sesak karena melebihi kapasitas hingga lima kali lipat.
Mereka bisa menghabiskan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun di sana. Beberapa mungkin akan dipindahkan ke pusat imigrasi di kota lain. Tapi sebagian besar pada akhirnya akan dikembalikan ke negara asal mereka.
Banyak warga Afrika yang putus asa dengan kondisi di negara mereka sehingga berani mempertaruhkan nyawanya untuk bisa mendapat penghidupan yang lebih baik di Eropa, terutama Italia dan Spanyol dengan mencari suaka. (Baca: 400 Imigran Afrika Ditangkap di Libya)
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Perempuan Pakistan Dirajam hingga Tewas
Pabrik Cadbury Malaysia Investigasi Isu Babi
Militer Ukraina Menguasai Bandara Donetsk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar