Laporan Richard Susilo, Koresponden Tribunnews.com di Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Produsen Bourbon Cookie, Bourbon Corporation yang bermarkas di Niigata, hingga Senin (26/5/2014) siang belum tahu kasus penjualan produknya mengandung babi yang sempat dijual di Indomaret di Indonesia beberapa waktu lalu.
Sumber Tribunnews.com yang tak mau disebutkan di Bourbon Corporation ketika dihubungi per telepon tadi, mengaku tidak tahu ada kasus yang menghebohkan saat ini di Indonesia, penjualan produknya mengandung babi tersebut.
"Kami belum tahu ada kasus produk Bourbon Cookie di Indonesia saat ini," papar sumber tersebut.
Sementara itu, sumber juga mengatakan, eksekutif yang bertanggungjawab terhadap Indonesia masih berada di luar negeri dan baru kembali hari Minggu besok.
"Senin 2 Juni pagi mendatang, eksekutif itu, Iwabuchi, akan masuk kembali ke kantor," paparnya lagi.
Produk keripik kentang, Puchi Potato dengan rasa konsome itu memang memiliki kadar babi seperti tertulis di plastik pembungkusnya dengan jelas.
Produk ini dengan kode 4901360272464, dengan berat 45 gram dijual di Jepang dengan harga 80 yen. Di berbagai toko konbini atau supermarket dengan mudah dapat dibeli. Dijual sejak awal tahun lalu (2013).
Pembuat produk tersebut, Bourbon Corporation sudah listing di Divisi ke-2 Pasar Modal Tokyo. Didirikan sejak 20 November 1924 dengan modal dasar 1,04 juta yen dan kini memiliki sekitar 5.000 karyawan. Berbagai produk yang dibuatnya selain biskuit juga permen, coklat, air minum, kopi, kokoa, roti dan juga ramen (bakmi). Banyak dari produknya diperkirakan memiliki kandungan babi.
Baca Juga:
Produsen Biskuit Mengandung Babi Belum Tahu Kasus di Indonesia
Banyak Warga Palopo Terjaring Operasi Simpatik
FIFA Inspeksi Terakhir Stadion Piala Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar