TEMPO.CO, Sao Paulo - Polisi Brasil dan operator kereta bawah tanah mengalami bentrok saat melakukan aksi demo jelang Piala Dunia 2014 di kota Sao Paulo, Brasil. Para pekerja mengancam akan melakukan aksi demo dan mogok hingga akhir pekan ini. (Baca: Aksi Mogok Kerja di Brasil Lumpuhkan Transportasi)
Dikutip dari Mashable, Senin, 9 Juni 2014, pemerintah mulai mengkhawatirkan aksi pemogokan ini. Masalahnya, kereta bawah tanah adalah sarana transportasi utama bagi wisatawan dan warga Brasil untuk menyaksikan Piala Dunia.
Sekretaris transportasi Sao Paulo Jurandir Fernandes mengatakan, 60 pekerja yang terlibat melakukan aksi bentrok telah dipecat. Namun, saat dihubungi media, juru bicara perusahaan kereta bawah tanah menolak untuk memberikanm konfirmasi. (Baca: Jelang Piala Dunia, Polisi Brasil Minta Naik Gaji)
Di sisi lain, pejabat serikat telah bertemu pertama kali dengan pemerintah untuk melakukan negosiasi dalam upaya mengakhiri aksi mogok kerja. Namun, kabarnya belum ditemukan kesepakatan yang utuh dan para pendemo malah dibubarkan secara paksa.
"Inilah cara mereka bernegosiasi, dengan gas air mata dan penindasan," kata Alexandre Roland, kepala perserikatan pekerja.
Sementara itu, pejabat menjelaskan, aksi protes sebenarnya sudah berkurang bila dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Namun, transportasi masih lumpuh dan jalan raya utama di kota-kota Brasil masih diblokir.
RINDU P HESTYA | MASHABLE
Berita Lain:
Makan Bareng Miliarder, Pria Ini Rogoh Rp 25 Miliar
Jembatan 'Gembok Cinta' Paris Ambruk
Vatikan Gelar Doa Bersama Tiga Agama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar