TEMPO.CO, Beijing - Cina dilaporkan telah memblokir semua layanan Google menyusul peringatan tragedi Tiananmen ke-25 esok hari, 4 Juni 2014. Menurut laporan CNET, Senin, 2 Juni 2014, pengguna internet di Cina melapor tidak bisa menggunakan layanan Google sejak pekan lalu. Selain Google, jaringan sosial tertentu juga tidak bisa diakses. (Baca: Mahasiswa Hong Kong Peringati Tragedi Tiananmen)
Pemblokiran ini diyakini sebagai tindakan yang disengaja, tapi pemerintah Cina belum memberikan konfirmasi resmi tentang hal ini. Namun, diperkirakan pemblokiran dilakukan sebagai sensor menjelang tragedi yang dikenal dengan sebutan June Forth Incident yang menewaskan sekitar tiga ribu orang. Saat itu, massa pengunjuk rasa tak bersenjata terluka, ditahan, dan tewas saat melakukan aksi protes di Lapangan Tiananmen, Beijing, Cina.
Namun, sejauh ini pemblokiran Google belum bisa dikonfirmasi tujuannya. Pihak Google pun menolak untuk memberikan komentar terkait hal ini. (Baca: Multilayanan Google Diblokir di Cina)
Dalam memperingati tragedi Tiananmen, sedikitnya 1.900 warga Hong Kong memulai aksinya dengan terjun ke jalanan sejak Ahad, 1 Juni 2014. Para pengunjuk rasa yang kebanyakan mahasiwa ini berteriak-teriak menuntut demokrasi yang adil dan menolak pemerintahan satu partai di negara itu.
Sejumlah demonstran juga membawa spanduk besar dan menuntut pemimpin Cina untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dalam tragedi Tiananmen itu. Beberapa dari mereka juga membawa poster Liu Xiaobo, aktivitas HAM peraih Nobel yang ditahan pemerintah, untuk segera dibebaskan. Penulis, profesor dan pejuang demokrasi, ditahan sejak 2009 atas tuduhan melakukan makar terhadap pemerintah Cina.
RINDU P HESTYA | CNET | FOX NEWS
Berita Lain:
Ambil Uang Rp 8 Ribu di Dalam Sumur, 7 Bocah Tewas
Kate Middleton Menyelinap ke Hotel Sultan Brunei
Sebab Raja Spanyol Turun Takhta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar