TRIBUNNEWS.COM, BRASILIA – Umat Muslim di Brasilia, ibukota Brasil meramaikan satu-satunya masjid di kota itu selama bulan Ramadan. Syeikh Muhammad Zidan, selaku Imam Mesquita do Centro Islamico de Brasilia bercerita tentang suasana Ramadan di Brasilia. Zidan mengatakan, sudah menjadi tradisi bahwa setiap hari selama Ramadan selalu marak dengan kegiatan. "Dari pagi hingga siang banyak yang datang untuk pengajian Alquran, lalu berbuka puasa hingga Shalat Tarawih," kata Zidan, Rabu (3/7/2014).
Shalat tarawih digelar mulai pukul 20.30. Zidan menjelaskan sejak Shalat Mahgrib hingga menjelang Tarawih memang tak ada suara azan dari pengeras suara yang diarahkan keluar masjid. "Di sini memang tak ada larangan untuk itu. Tapi kami sehari-hari sengaja tak gunakan pengeras suara demi toleransi," kata Zidan.
"Di sini wilayah permukiman penduduk. Sebenarnya tak ada diskriminasi, tapi kami tak ingin mengganggu," kata Zidan. Imam masjid yang sudah 28 tahun di Brasil itu dalam Bahasa Portugis menjelaskan bagaimana toleran warga Brasil soal urusan agama. "Di Brasil tingkat toleransi tinggi. Di sini satu keluarga berbeda-beda keyakinan itu sudah biasa saja," kata Zidan.
Sementara itu, soal penentuan awal Ramadan di Brasil, Zidan menjelaskan tak ada perbedaan antarkelompok Muslim di Brasil. "Di sini penentuan dilakukan dengan mengacu Arab Saudi serta melihat hilal, kombinasi dari dua itu," kata Zidan.
Keputusan mengacu Ramadan di Brasil ditentukan oleh asosiasi syeikh yag berpusat di Sao Paulo. Dari para syeikh itu disebarkan 1 Ramadan di Brasil pada 29 Juni lalu. (Tribunnews/ytz)
Baca Juga:
Berbuka Puasa di Kota Brasilia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar