TRIBUNNEWS.COM, BRASILIA - TAK sulit merasakan suasana Ramadan di Brasilia, ibukota Brasil. Datang saja ke Mesquita do Centro Islamico de Brasilia atau Masjid Pusat Islam di Brasilia yang berada di Jalan via Norte 5 kawasan Norte 910, Brasilia. Norte artinya kawasan utara.
Saya mengunjungi masjid itu untuk melihat suasana berbuka puasa dan Shalat Maghrib, warga Brasilia pada Rabu (3/7/2014) petang. Kawasan Norte 910 sudah sedikit keluar dari keramaian pusat kota Brasilia. Tak banyak kendaraan berlalu lalang di jalan depan masjid. Masjid berada di paling ujung jalan. Di sekitar masjid ini adalah kawasan permukiman seperti apartemen maupun sekolah dan pertokoan. Suasana yang berbeda dengan pusat kota Brasilia yang lebih dominan gedung kantor pemerintahan.
Dari kejauhan sudah bisa diketahui bangunan masjid ini. Menara masjid yang dicat putih menjulang sekitar 15-20 meter. Saya menumpang bus dari sekitar Stadion Nasional Mane Garrincha dan turun di Jalan Via Norte 3 sekitar 600 meter dari lokasi masjid. Norte 3 adalah jalan utama yang menjadi jalur bus kota. Saya kemudian berjalan kaki ke arah barat menuju Norte 5. Dari persimpangan jalan Norte 4, sekitar 200 meter menara masjid sudah terlihat. "Silakan lewat jalan setelah lampu lalu lintas lalu belok kiri," kata seorang warga yang tengah jogging memberi petunjuk pada saya.
Memasuki halaman masjid, tak tampak keramaian seperti umumnya di masjid-masjid di Indonesia saat berbuka puasa. Dari halaman masjid tampak beberapa mobil diparkir. Dua pemuda duduk di pelataran salah satu bangunan di samping masjid, masih di satu kompleks dengan masjid. Kepada mereka saya bertanya di mana jamaah berkumpul untuk berbuka puasa. "Silakan masuk ke ruang di sebelah kanan," kata seorang pemuda berbahasa Inggris. Rupanya ruangan sebelah kiri digunakan berbuka puasa kaum perempuan, sebelah kanan kaum pria.
Di dalam ada sekitar 25 orang menikmati makanan yang disajikan dimeja bundar di tengah ruangan. Beberapa meja dan kursi makan sudah dipenuhi jamaah yang berbuka puasa. Namun beberapa santai saja duduk lesehan di sudut ruangan. Imam Masjid, Syeikh Muhammad Zidan menjelaskan acara berbuka puasa rutin digelar selama Ramadan di masjid itu. "Makanan disediakan oleh Pemerintah Arab Saudi selama Ramadan," kata Zidan, yang berkewarganegaraan Mesir itu.
Menu yang disediakan hari itu adalah nasi kuning khas Brasil, ayam semur, sup ayam, salad dan buah semangka. Ada juga roti yang sudah dipotong-potong, diletakkan di atas piring. "Ayo silakan makan dulu," kata seorang Ali Murtado, Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang sudah hadir lebih dulu di masjid.
Ali yang merupakan WNI asal Ikan Gurame, Tanjung Perak Surabaya itu bersama rombongan warga Indonesia sudah lebih dahulu Shalat Maghrib lalu menyantap menu berbuka puasa. Di antara jamaah terdengar beberapa pria berbicara bahasa Arab, Portugis dan Inggris. Saya pun ikut menyantap makanan yang sudah tersaji itu. (Tribunnews/ytz)
Baca Juga:
Berbuka Puasa di Kota Brasilia
Tubuh Yusrizal Terpotong Kena Ledakan Granat Pelontar
Oplosan Celeng Marak, Kementan Perketat Pengawasan Daging Sapi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar