TEMPO.CO, Berlin - Adolf Hitler mungkin telah menikah dengan seorang Yahudi. Simpulan ini didasarkan pada analisis DNA dari sampel rambut yang diambil dari sisir yang diyakini milik Eva Braun, yang menikahi pemimpin Nazi itu sesaat sebelum keduanya bunuh diri pada tahun 1945.
Menurut laporan Huffington Post, sampel DNA memiliki urutan tertentu yang diturunkan dari garis ibu yang disebut haplogroup N1b1. Film dokumenter Channel 4 menyebut, DNA ini sangat terkait dengan Yahudi Ashkenazi.
Sisir ini ditemukan oleh seorang perwira intelijen Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia II di tempat tinggal Hitler di Berghof, di mana Braun menghabiskan banyak waktunya sejak terlibat asmara dengan pria dengan kumis khas itu. Dalam sisir tersebut, ada inisial dengan tinta emas "EB", merujuk pada nama Eva Braun.
Braun dibesarkan dalam keluarga Katolik, bukan Yahudi. Tapi jika sampel DNA itu benar, maka berarti ibunya adalah keturunan dari Yahudi Ashkenazi. Salah satu kemungkinan adalah bahwa nenek moyang Braun adalah salah satu dari banyak orang Yahudi Jerman yang masuk Katolik pada abad ke-19.
Braun adalah teman lama Hitler. Mereka menikah dalam sebuah upacara sipil saat pasukan Rusia berjuang untuk menguasai Berlin. Mereka berdua bunuh diri kurang dari 40 jam setelah pernikahan; Braun menelan kapsul sianida, sementara Hitler menembak dirinya sendiri.
HAARETZ | TRIP B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar