TEMPO.CO, London - Dua politisi dari Partai Hijau Inggris meluncurkan tindakan hukum untuk mengugat pengintaian oleh badan intelijen sinyal Inggris, Government Communications Headquarters (GCHQ) terhadap anggota parlemen.
Pasangan ini menyatakan bahwa GCHQ melanggar aturan lama yang melarang badan-badan intelijen menguping anggota parlemen dan koleganya. Mereka mengatakan komunikasi mereka mungkin telah dicegat oleh GCHQ, yang mengumpulkan dan menyimpan data jutaan orang.
Klaim yang dijukan oleh Caroline Lucas dan Lady Jones, dua wakil Partai Hijau di parlemen Inggris, menambah banyaknya gugatan hukum atas pengumpulan besar-besaran data, email, panggilan telepon dan lalu lintas internet lainnya oleh GCHQ.
Keluhan mereka berfokus pada aturan yang diperkenalkan tahun 1966 oleh perdana menteri saat itu, Harold Wilson. Saat itu Wilson enginstruksikan badan-badan intelijen Inggris untuk tidak menyadap telepon anggota parlemen dan rekan-rekannya kecuali ada keadaan darurat nasional.
Seorang menteri pemerintahan Inggris mengakui Juli tahun lalu bahwa larangan ini secara eksplisit masih berlaku dan dikenal sebagai "Doktrin Wilson". Ini berlaku dalam pengawasan elektronik.
Lucas dan Jones mengatakan: "Doktrin Wilson doktrin adalah doktrin fundamental kebijakan publik. Hal ini tidak hanya melindungi hak-hak dan keistimewaan politisi yang terpilih, tetapi juga melindungi privasi komunikasi mereka dengan konstituen mereka, yang mungkin dengan baik menyampaikan keluhan atau menjadi whistleblower, tentang kelakuan pemerintah dan badan-badan dan agen lain yang mencoba untuk melakukan pengawasan terhadap mereka."
Mereka mengatakan ada kemungkinan kuat bahwa mata-mata GCHQ "telah mencegat dan menyadap komunikasi [mereka] sebagai anggota Parlemen". Keduanya menyoroti program rahasia GCHQ bernama sandi Tempora, yang keberadaannya diungkapkan oleh media inggris Guardian Juni 2013 lalu.
Dalam dokumen rahasia dibocorkan oleh eks analis badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA) Edward Snowden diungkapkan bahwa GCHQ diam-diam memperoleh akses ke jaringan kabel serat optik yang membawa panggilan telepon di dunia dan lalu lintas internet. Akses itu memungkinkan GCHQ mendapatkan rekaman panggilan telepon, isi pesan email, dan entri di Facebook.
Lucas dan Jones mengatakan program Tempora melanggar hukum karena mereka memiliki perlindungan sah bahwa komunikasi mereka dilindungi oleh "doktrin Wilson".
Dengan bantuan dari firma hukum hak asasi manusia Leigh Day, mereka mengajukan gugatan pengadilan rahasia yang menangani gugatan terhadap badan-badan intelijen Inggris. Mereka ingin ada pernyataan bahwa intersepsi komunikasi terhadap mereka dilarang.
"Ada alasan bagus mengapa GCHQ dilarang memata-matai anggota parlemen - hal ini terkait ke jantung demokrasi kita. Jika orang tidak percaya bahwa percakapan mereka dengan anggota parlemen mereka bersifat tertutup, maka isu-isu penting tidak akan diangkat di parlemen dan mereka tidak akan menerima pengawasan secara layak," kata Lucas.
GCHQ mengatakan ia masih mengikuti kebijakan lama untuk tidak pernah mengomentari masalah-masalah intelijen, tetapi mereka menegaskan bahwa semua kegiatan yang dilakukannya sesuai hukum Inggris dan dengan pengawasan yang ketat.
Guardian | Abdul Manan
Berita Lainnya
Forensik: Rekaman Percakapan MH370 Diedit
Pria India Bakar Diri di Acara Debat Politik
Buka 'Jasa' Kawin Kontrak, 4 Wanita Arab Diadili
Musikus Malaysia Ikut Pelatihan Jihad ke Suriah
Lokasi Longsor Afganistan Jadi Kuburan Massal
Media Diminta Tak Sebut Kompensasi MH370
Tidak ada komentar:
Posting Komentar