TEMPO.CO, Brooklyn - Ariana Page Russel menderita dermatographia yang menyebabkan kulitnya akan berbekas dan berubah warna menjadi kemerahan saat digaruk. Awalnya, wanita asal Brooklyn, New York, Amerika Serikat, ini merasa malu dan tidak nyaman. Namun, dengan kemampuan fotografinya, Ariana malah menjadikan penyakitnya itu sebagai media seni.
Ariana membuat dermatographia yang ia alami sebagai teknik untuk 'menulis kulit'. Ia membuat sejumlah bentuk di atas kulitnya, seperti kanvas bagi seorang pelukis.
"Caranya cukup mudah. Saya menggambar dan menulis di kulit dengan goresan ringan hingga membekas dan berwarna merah muda. Lalu saya foto," kata Ariana, seperti dilaporkan ABC News, Kamis, 15 Mei 2014.
Berbagai bentuk telah ia ciptakan, mulai dari ukiran, tulisan, dan bentuk abstrak lainnya. Saat bentuk-bentuk itu mulai muncul, ia harus segera mengabadikannya dengan kamera, sebab bentuknya akan hilang dalam waktu 30 menit.
Hasil fotonya ini ia masukan ke dalam blog-nya dengan berbagai judul, seperti Flora, ooooo, Net, dan !!!!!. "Saya mendedikasikan ini untuk orang-orang yang memiliki masalah serupa. Saya harap tindakan ini dapat membangun masyarakat agar nyaman dengan kulit mereka," tulis Ariana dalam blog-nya.
RINDU P HESTYA | ABC NEWS
Berita Lain:
Mengaku Kristen, Perempuan Sudan Ini Digantung
Dua Sekolah di Nigeria Dihancurkan Pria Bersenjata
Israel Tembak Mati Dua Remaja Palestina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar