TEMPO.CO, New York - Serangan udara Israel di Gaza melanggar hukum internasional yang melarang penargetan warga sipil, pejabat tinggi hak asasi manusia PBB mengatakan. Korban jiwa akibat serangan itu meningkat menjadi lebih dari 100 orang, menurut laporan Guardian.
Menurut Navi Pillay, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, militer Israel harus mematuhi hukum internasional. "Kami telah menerima laporan sangat mengganggu bahwa banyak korban sipil, termasuk anak-anak, terjadi sebagai akibat dari serangan itu," kata Pillay. "Laporan tersebut menimbulkan keraguan serius tentang apakah serangan Israel telah sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional dan hukum hak asasi manusia internasional."
Seorang juru bicara kementerian kesehatan di Gaza mengatakan dua warga Palestina tewas dan tiga terluka dalam serangan udara Israel pada hari Jumat yang membawa korban tewas menjadi 100 orang.
Roket-roket Hamas diluncurkan dengan sasaran kota-kota di Israel. Namun sejauh ini belum ada korban jiwa di pihak israel yang dilaporkan.
Sayap bersenjata Hamas, Izz el-Deen al-Qassam, mengatakan pada hari Jumat menyatakan bahwa serangan mereka dimaksudkan untuk memukul bandara internasional Ben-Gurion di Tel Aviv.
Gedung Putih mengatakan Kamis malam bahwa Barack Obama telah menelepon Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menawarkan diri untuk menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. "Amerika Serikat tetap siap untuk memfasilitasi penghentian permusuhan, termasuk kembali ke kesepakatan gencatan senjata November 2012," kata pernyataan Gedung Putih.
Sekjen PBB, Ban Ki-moon, mengatakan gencatan senjata itu "lebih mendesak dari sebelumnya" setelah pertemuan darurat dewan Keamanan PBB pada kamis. Vladimir Putin, presiden Rusia, juga mendesak Netanyahu untuk mempertimbangkan gencatan senjata.
Riyad Mansour, duta besar Palestina untuk PBB menyerukan kepada Dewan Keamanan untuk bertindak segera untuk melindungi nyawa warga sipil. "Nyawa warga palestina terancam tiap menit," katanya.
Namun dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada hari Kamis, Netanyahu mengisyaratkan bahwa aksi militer Israel di Gaza tak akan selesai dalam waktu dekat."Sejauh ini pertempuran ini mengalami kemajuan seperti yang direncanakan, tapi kita bisa mengharapkan tahap lanjut ke depan. Sampai sekarang, kami telah memukul Hamas dan organisasi teror," katanya.
GUARDIAN | INDAH P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar