TEMPO.CO, Washington - Pemindahan senjata kimia Suriah dari kapal kontainer Denmar ke kapal Amerika Serikat telah selesai pada Rabu lalu sebuah pelabuhan Italia. Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyatakan, proses pembuangan senjata nuklir tersebut menandai puncak program pembersihan cadangan senjata kimia Suriah.
Pembersihan ini dianggap penting setelah rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad, menggunakan senjata kimia untuk menyerang pengunjuk rasa yang menentangnya, di pinggiran kota Damaskus pada 23 Agustus 2013 lalu. Sekitar 1.400 orang tewas dalam serangan tersebut.
"Transfer bahan kimia Suriah dari kapal kontainer Denmark Ark Futura ke Kapal Motor Cape Ray telah selesai," kata Sekretaris pers Departemen Pertahanan Amerika Serikat Laksamana John Kirby, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis, 3 Juli 2014. Proses netralisasi akan membutuhkan waktu beberapa minggu.
Pemindahan ratusan ton gas mustard dan bahan-bahan pembuat gas sarin dari kapal Denmark tersebut dikawal ketat oleh pejabat Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPWC), penjaga pantai Italia, dan helikopter militer. (baca: Suriah Didesak Percepat Penghancuran Senjata Kimia)
Kirby menyampaikan ucapan terima kasih Sekretaris Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel kepada otoritas Denmark dan Italia yang membantu pemindahan tersebut. "Sekretaris Hagel berterima kasih atas dukungan keduanya dalam proses ini dan sangat bangga dengan kinerja orang-orang yang membantu keberhasilan pemindahan ini," kata Kirby.
Lebih dari 1.300 metrik ton bahan kimia berbahaya, termasuk gas mustard dan komponen bahan pembuat bahan kimia lainnya, dipindahkan dari kapal Denmark ke sebuah kapal laut Amerika Serikat di pelabuhan Gioia Tauro, Italia. (baca juga: Jerman Bantu Pemusnahan Bahan Kimia Suriah)
Jenderal Phillip M. Breedlove dari angkatan udara Amerika Serikat mengatakan kapal akan transit di perairan internasional untuk menetralisir bahan kimia dengan cara yang aman dan ramah lingkungan. Proses pemindahan ini diperkirakan akan selesai dalam waktu sekitar dua bulan.
Proses pemusnahan senjata kimia Suriah tersebut didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, dan Rusia, sejak September tahun lalu. Pemusnahan senjata kimia Suriah ini juga diharapkan bisa mengakhiri perang saudara berkepanjangan yang terjadi di negara Timur Tengah itu.
CHANNEL NEWS ASIA | DEUTSCHE WELLE | ROSALINA
Terpopuler
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa
Pemakaman Pemuda Israel Dihadiri Ribuan Pelayat
Pemimpin Pemberontak Irak Serukan Perang Suci
Ketika Gadis AS Jatuh Cinta dengan Jihadis ISIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar