Laporan Koresponden Tribunnews.com Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemilu Gubernur Tokyo tanggal 9 Februari 2014 merupakan barometer gerakan antinuklir di Jepang. Apabila mantan PM Jepang Morihiro Hosokawa terpilih, bukan karena Hosokawa itu sendiri, tetapi karena posisinya yang Antinuklir di Jepang bersama dukungan mantan PM Jepang Junichiro Koizumi.
Demikian diungkapkan Hiroshi Hoshi , kolumnis dan wartawan senior politik Asahi Shimbun dalam jumpa persnya Rabu(29/1/2014) siang.
"Hosokawa memang memiliki filosofi zero nuklir, menentang nuklir dan berusaha mempertahankan UUD Jepang saat ini, tak mau mengubahnya seperti keinginan PM Jepang Shinzo Abe saat ini. Itulah sebabnya dia mengajukan diri jadi calon Gubernur Tokyo. Tapi kalau dia sendiri kekuatannya lemah, oleh karena itu meminta dukungan Koizumi yang akhirnya mendukungnya sepenuhnya. Kekuatan dan pengaruh Koizumi inilah yang sangat kuat saat ini dan Koizumi juga akan berjuang mendukung calon Gubernur di perfektur Yamaguchi saat pemilu April mendatang," ujarnya.
Perfektur Yamaguchi adalah markas besar utama Abe di mana dia menjadi anggota parlemen mewakili perfektur tersebut. Hasil survei dari anggota parlemen Jepang belum lama ini menunjukkan 60 persen yang menjawab survei. Sebagian besar memang palingmemilih Masuzoe 30% dan Hosokawa 20%.
"Kita mesti ingat, masih ada yang 40% tidak menjawab survei itu dan masyarakat Tokyo sangat tak bisa diprediksi dalam pemilu. Jadi walau survei paling besar memilih Masuzoe, hasilnya belum tentu demikian nantinya," katanya.
Hal ini terbukti dari hasil pemilu tahun 1999 di mana Nobuo Ishihara yang dianggap kuat pengaruhnya dalam politik ternyata dikalahkan oleh seorang pelawak Tokyo Aosjima.
Pada kesempatan tersebut, Hoshi juga menjawab pertanyaan Tribunnews mengenai latar belakang pemilihan Masuzoe yang didukung oleh partai liberal (LDP), partai Komei dan federasi pekerja Jepang atau Rengo.
"Pada dasarnya mereka yang mendukung Masuzoe tidak ingin ada perubahan besar di Jepang dan sesuai dengan keadaan sekarang serta menjalankan terus pembangkit nuklir untuk pengembangan perekonomian di Jepang. Itulah sebabnya walaupun nanti Masuzoe telah menjadi Gubernur sekalipun, Tokyo tidak akan ada banyak perubahan dan akan berjalan seperti sekarang ini.
"Tidak seperti saat dipimpin Ishihara yang berani melakukan perubahan dengan membeli pulau Senkaku diumumkan di Washington tahun 2012 dulu,"katanya.
Dengan kata lain apabila Masuzoe terpilih maka hanya akan melanjutkan status quo sama seperti sekarang dan juga bukti kalau gerakan antinuklir masih lemah di Jepang. Tetapi bika Hosokawa terpilih, maka bukti kuat masyarakat Jepang ingin perubahan kebijakan dari pemerintah pusat mengenai nuklir dan dukungan kepada Abe diperkirakan akan semakin menurun.
Salah satu sebabnya adalah informasi Tokyo mendominasi separuh dari informasi yang ada Jepang. Tokyo pun menguasai sepertiga dari perekonomian Jepang walaupun berpenduduk 13 juta orang atau sepersepuluh dari penduduk Jepang.
Masuzoe adalah mantan Menteri Kesehatan Jepang dan mendapat dukungan kuat dari sebagian LDP dan keseluruhan Komeito. Tetapi pribadinya banyak dipertanyakan masyarakat Tokyo karena penjudi dan punya 3 pacar serta anak-anak dari pacar-pacarnya tersebut bahkan kasus pribadinya sampai ke pengadilan negeri Jepang sehingga umumnya diketahui masyarakat Jepang dengan citra negatifnya tersebut.
Karena dia mau mengikuti gerakan status quo dari LDP, maka itulah dia didukung LDP yang punya prinsip tetap menjalankan dan membangkitkan kembali tenaga nuklir di Jepang. Inilah kunci pilihan masyarakat Tokyo hari Minggu 9 Februari mendatang dalam Pemilu Tokyo. Satu uji coba antara pro dan antinuklir kekuatan masyarakat di Tokyo.
Baca Juga:
Mahasiswi Ini Tuding Adnan Januzaj Sebagai Cowok Kaya Tapi Pelit
Sutan Bhatoegana Mulai Jarang Melucu
Shaka Bangura Ingin Bikin Persija Menyesal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar