Kamis, 27 Maret 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Mantan Kanselir Jerman Dukung Putin Soal Ukraina

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Explore DIRECTV

Enjoy HD DVR service in every room. Get every game every Sunday. Watch hit movies and shows anywhere. Bundle and save today!
From our sponsors
Mantan Kanselir Jerman Dukung Putin Soal Ukraina
Mar 28th 2014, 05:24

TEMPO.CO, Berlin - Mantan Kanselir Jerman, Gerhard Schroeder memberikan dukungan terhadap Presiden Vladimir Putin atas tindakannya terhadap Ukraina. Diapun mengkritik langkah kelompok negara industri raksasa atau G-8 yang telah mengisolasi Rusia. Bahkan mendukung argumen Kremlin yang membandingkan aneksasi wilayah Crimea dengan intervensi NATO di Provinsi Kosovo, Serbia pada 1999.

"Pada waktu itu pun kami serta NATO mengirim pesawat ke Serbia, dan menjatuhkan bom di atas negara berdaulat, tanpa resolusi Dewan Keamanan PBB," ujar sahabat Putin itu di Reuters, Kamis, 27 Maret 2014. (baca: Rusia Duduki Pangkalan Angkatan Laut Ukraina).

Schroeder menjabat sebagai kanselir Jerman pada 1998-2005. Dan dia telah bersahabat dengan Putin sejak dikucilkan Presiden Amerika, George W. Bush, pada 2003. Menurut Schroeder, NATO dan Uni Erpa tidak sensitif terhadap kepentingan Rusia. "Dan memperburuk krisis dengan membuat Ukraina memilih berhubungan erat ke Barat atau Rusia," ujar Schroeder. (baca: Rusia Perkuat Cengkraman Militer di Ukraina).

Menurut komisioner Parlemen Jerman, yang juga anggota oposisi dari Partai Hijau, Manuel Sarrazin, Schroeder telah menyebarkan propaganda soal Kremlin. Bahkan ia menduga bila Schroeder telah dibayar guna menjadi juru bicara Rusia. "Dia menjadi pelayan Rusia dengan konflik kepentingan yang besar," ujar Sarrazin.

Pada saat ini, Schroeder merupakan ketua dewan perusahaan pipa gas kerja sama dengan Rusia yang dimonopoli Gazprom. Di posisi itu, dia mendapatkan gaji sekitar 250 ribu Euro, setara Rp 3,9 miliar. Jerman adalah pembeli terbesar ekspor gas alam Rusia.  

Sementara sebagian besar gas Rusia untuk Eropa disalurkan melalui Ukraina. Hal itulah yang membatasi kemampuan Moskow untuk bermain keras dalam negosiasi dengan Kiev. Sebab bisa memunculkan ancaman pematian gas Ukraina yang bakal berdampak ke pelanggan di Eropa.

Schroeder sendiri menyatakan hubungannya dengan Putin lebih dari sekedar Bisnis. "Saya memahami jalan pikiran Putin," ujar dia.

REUTERS | CORNILA DESYANA

Terpopuler:

Filipina dan Muslim Moro Resmi Berdamai 

Satelit Thailand Temukan 300 Serpihan Diduga MH370

Tim Indonesia Salurkan Bantuan Pengungsi Afrika 

Takut Diintai AS, Cina Perkuat Pengamanan Internet 

Kasus MH370, Ini Sebab Turis Cina Ogah ke Malaysia

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar