Sabtu, 29 Maret 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Miliarder Ukraina Maju sebagai Calon Presiden

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
At Home Yoga Retreat

Everything you need to enjoy a weekend yoga retreat in your own home!
From our sponsors
Miliarder Ukraina Maju sebagai Calon Presiden
Mar 30th 2014, 04:51

TEMPO.COKiev - Petro Poroshenko, pebisnis sekaligus miliader Ukraina, mendaftarkan diri sebagai calon presiden di pemilihan umum Mei 2014. Menurut situs Washington Post, Sabtu, 29 Maret 2014, Poroshenko telah menyerahkan syarat administrasi ke lembaga pemilihan umum Ukraina.

"Nantinya, Poroshenko berhadapan dengan mantan Perdana Menteri Ukraina, Yulia Tymoshenko, yang juga telah mendaftar sebagai calon presiden," tulis Washinton Post.    

Dalam pendaftarannya, Poroshenko sempat mengatakan bila ingin mempertahankan keutuhan wilayah Ukraina. Ia juga berniat memperkenalkan sanksi secara bertahap, hingga tidak merugikan Rusia atau pihak lain. "Yang pasti, kedaulatan Ukraina merupakan nomor satu." (Baca juga: Putin Telepon Obama Bahas Ukraina).

Pernyataan tak jauh berbeda juga diucapkan Tymoshenko. Mempertahankan Ukraina dari agresi dan mengembalikan keadilan kepada masyarakat merupakan janjinya. "Rakyat telah menunggu bertahun-tahun untuk menyingkirkan korupsi dan oligarki serta membangun ekonomi yang kuat," ujar Tymoshenko. (Baca juga: Mantan Kanselir Jerman Dukung Rusia Soal Ukraina).

Memulai bisnis pada 1990, dengan menjual biji kakao, Poroshenko kini memiliki pabrik Chocolate King. Ia pun dikenal sebagai raja cokelat. Pada 2012, ia masuk ke daftar miliader versi Forbes. Dengan kekayaan sekitar US$ 1,3 miliar atau Rp 14,7 triliun, ia berada di posisi 1.153.

Tymoshenko merupakan tokoh kontroversial di Ukraina. Ia sempat dijebloskan ke penjara oleh mantan Presiden Victor Yanukovych pada 2011 lalu karena dituduh menyalahgunakan wewenang dalam sebuah kesepakatan perdagangan gas dengan Rusia. (Dari Dublin, Tymoshenko Kecam Referendum di Crimea).

Meskipun divonis tujuh tahun penjara, Tymoshenko akhirnya bebas pada Februari lalu bersamaan dengan tumbangnya Yanukovych.

REUTERS | WASHINGTON POST | CORNILA DESYANA

Terpopuler:

Pukuli Anak, Pasangan Malaysia Dipenjara di Swedia

Putin Telepon Obama Bahas Ukraina 

Dubes Polandia Serahkan Surat Kepercayaan ke ASEAN  

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar