Rabu, 26 Maret 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Mengintip Sindrom Yaramiso di Jepang

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Want a Faster Site?

This free guide helps you quickly find & fix performance problems. Start speeding up your site with 10 pages of examples, step-by-step instructions & free tools!
From our sponsors
Mengintip Sindrom Yaramiso di Jepang
Mar 27th 2014, 05:46

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Populasi Jepang semakin sedikit dari tahun ke tahun. Jarang yang mau menikah apalagi punya anak. Dianggap beban bila punya anak. Sebuah studi dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, menunjukkan bahwa jumlah laki-laki yang belum menikah antara usia 30 tahun dan 24 tahun di Jepang telah meningkat sebesar 10 persen antara tahun 1995 dan 2010.

Studi terpisah dari dua tahun yang lalu--kali ini oleh National Institute of Population and Social--mengenai Penelitian Keamanan menunjukkan bahwa satu dari empat pria lajang di kelompok usia yang sama masih perjaka. Angka ini telah bertahan stabil selama 15 tahun terakhir sampai dengan 2012.

Majalah Playboy Mingguan Jepang edisi 7 April 2014 menyimpulkan bahwa trend pria lajang bertepatan dengan tingkat kestabilan perjakanya itu, terungkap lebih banyak orang masih memiliki keceriaan yang lebih banyak di usia 29 tahun atau lebih.

Itulah yang dijuluki dengan istilah Yaramiso--kombinasi yarazu (tidak berhubungan seks) dan misoji (orang di usia 30 tahunan). Hal ini untuk menggambarkan kondisi dimana para ahli Jepang mengatakan sulit untuk berubah.

"Terus terang, sulit bagi yaramiso untuk mendapatkan pacar," kata Rajio Furuta, seorang analis Jepang yang menggambarkan keadaan di masyarakat bagi yang mencari pasangan hidup.

Para analis juga mengungkapkan, banyak wanita dari generasi yaramiso banyak yang sudah menikah. Sedangkan masa perjodohan (omiai) saat kini menerapkan batasan umur yang cukup ketat untuk bisa menjadi peserta.

"Kesempatan untuk bertemu dengan pasangan menurun tajam," kata Furuta. Komplikasi lain adalah bahwa jenis orang ini tidak populer.

"Dalam bertemu dengan wanita, lelaki yang diinginkan biasanya adalah mereka yang memahami wanita melalui pengalaman masa lalu berpacaran dengan wanita," kata Furuta lagi.

Tentu saja, bagi sebagian pria yaramiso itu bisa menjadi masalah dalam menunggu seseorang wanita yang khusus. Tetapi cara yang mudah mengenal wanita biasanya dilakukan sederhana dengan pergi ke tempat prostitusi.

Ada tujuh karakteristik dari sindrom Yaramiso yang mungkin menarik untuk diperhatikan:

1. Orang di sekitar Anda tertawa ketika Anda berbicara tentang wanita ideal Anda.
2. Anda tidak bisa melupakan seorang wanita dari masa lalu.
3. Anda memperhatikan blog atau program radio yang memberikan pandangan positif tentang keperawanan.
4. Anda menemukan kenyamanan dalam berita di Soshoku Danshi atau grasseaters atau laki-laki herbivora.
5. Ketika Anda melihat seorang wanita, maka Anda berpikir bahwa dia melihat melalui Anda.
6. Tidak ada wanita lajang di tempat kerja Anda.
7. Anda puas menjadi lajang.

"Setiap tahun kemungkinan bahwa seorang pria yaramiso akan kehilangan keperjakaannya terus menurun," demikian ditulis Playboy yang menyarankan kepada pembacanya agar "menyeranglah segera mumpung besi masih panas!".

Baca Juga:

Mengintip Sindrom Yaramiso di Jepang

Kekasih AQJ Siap Bersaksi di Persidangan

Menteri PPA Ajak Pemilih Mencoblos Caleg Perempuan

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar