TRIBUNNEWS.COM - Mayoritas klub Liga Jerman, baik yang berlaga di divisi utama (Bundesliga 1) maupun divisi 1 (Bundesliga 2) menolak penggunaan teknologi garis gol pada pertandingan liga domestik. Hal itu disimpulkan melalui pemungutan suara yang digelar dalam pertemuan di Frankfurt, Senin lalu.
Dari 36 klub yang diundang, 9 di antaranya dari divisi utama dan 15 dari divisi 1 menentang penggunaan teknologi yang sudah dipakai di Liga Inggris itu. Teknologi itu juga akan diterapkan pada putaran final Piala Dunia di Brasil, Juni mendatang.
Horst Heldt, Manajer Umum Schalke mengungkapkan, teknologi garis gol saat ini belum siap betul dan hanya akan membuat pengeluaran tambahan untuk klub.
Ketua Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), Herbert Fandel melalui laman resmi menyatakan, teknologi itu sebenarnya sangat dibutuhkan untuk membantu wasit dalam membuat keputusan yang lebih jernih.
"Akan tetapi, ketika klub profesional memutuskan itu tak diperlukan, ya kami menerimanya," ujar Fandel, seperti dikutip Goal.com.
Direktur Bayern Muenchen Karl-Heinz Rummenigge menyayangkan hasil pemungutan suara itu, dan implikasinya terhadap Liga Jerman. Hal serupa juga diungkapkan pelatih Borussia Dortmund Juergen Klopp.
"Jika satu teknologi diperkenalkan untuk membantu kita agar lebih profesional, seharusnya itu bisa diterima," ujarnya.
Baca di Koran Super Ball, Rabu (26/3/2014)
Baca Juga:
Liga Jerman Tolak Teknologi Garis Gol di Pertandingan Domestik
Nabilla Gomes: Aku Hanya Goyang Biasa
PT Ever Green Tanjung Morawa Tertutup Rapat Jelang Unjuk Rasa Warga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar