Senin, 31 Maret 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Diduga Dukung Teroris, Tiga Jurnalis Mesir Ditahan

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Web design for beginners/

In this course, we cover many aspects of creating content for the web, from concept to production.
From our sponsors
Diduga Dukung Teroris, Tiga Jurnalis Mesir Ditahan
Apr 1st 2014, 02:29

TEMPO.COKairo - Hakim pengadilan Kairo menjatuhkan hukuman penjara kepada tiga wartawan, Senin, 31 Maret 2014. Mohamed Fadel Fahmy, Peter Greste, dan Baher Mohamed dituduh bersengkongkol dengan kelompok Ikhwanul Muslimin untuk merekayasa berita.

Di hadapan hakim, ketiganya membantah memiliki hubungan dengan kelompok itu. Bahkan, Fahmy sempat menunjukkan fotonya yang tengah meminum anggur. Padahal minuman itu dilarang dalam Islam.

"Bagaimana Anda bisa menuduh kami pendukung Ikhwanul Muslimin?" tanya Fahmy di hadapan hakim. "Saya merupakan orang liberal yang bertahun-tahun hidup di negara Barat. Pernahkah Anda mendengar teroris minum anggur?"

Di hadapan hakim, Greste, berkewarganegaraan Australia, pun membela diri. Sambil menunjukkan paspornya, ia mengklaim tidak pernah datang ke negara yang notabene didiami kelompok Ikhwanul Muslimin. Bahkan ia mengaku tidak bisa berbahasa Arab.

"Pertama kali saya masuk ke Mesir pada Desember 2013, dua pekan kemudian saya ditangkap," ujar Greste. "Tuduhan saya pro-Ikhwanul Muslimin sungguh tak masuk akal." (Baca juga: Mesir Hukum Mati 529 Pendukung Ikhwanul Muslimin).

Fahmy dan dua rekannya bekerja untuk kantor berita berbahasa Inggris, Al-Jazeera. Namun, sebelumnya, Fahmy bekerja sebagai produser berita di CNN, asisten pelaporan di New York Times, serta menulis buku soal perang Irak dan pemberontakan Mesir. Sementara Greste pernah bekerja di BBC dan Baher bergabung dengan kantor berita Jepang.

"Ini adalah pertama kali mereka diizinkan berbicara di pengadilan, setelah lebih dari seratus hari ditahan," tulis New York Times. (Sidang Wartawan Al Jazeera Ditunda).

Pada Desember 2013, Pemerintah Mesir secara resmi menyatakan bila Ikhwanul Muslimin merupakan kelompok teroris. Setiap anggotanya dituduh sebagai pelaku kriminal. Di saat bersamaan, pemerintah juga meenutup hampir semua surat kabar dan televisi pro-Ikhwanul Muslimin. Hanya kantor berita berbahasa Arab, Al-Jazeera, yang masih bersimpati terhadap Ikhwanul Muslimin dan ada di Mesir. (Baca juga: Bentrok dengan Polisi, 2 Mahasiswa Al-Azhar Tewas).

NEW YORK TIMES | THE AUSTRALIAN | CORNILA DESYANA

Terpopuler:

MH370 Terkuak Jika Kotak Hitam Tersambung Satelit

Ditemukan Obyek Oranye, Paling Mengerucut ke MH370

Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet 

Australia Buat Aturan Baru Pencarian MH370 

Dua Korea Mulai Saling Serang  

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar