TEMPO.CO, Washington - Perusahaan pembuat pesawat terbesar di dunia, Boeing Co dan pembuat mesin General Electric Co menyatakan mereka telah menerima izin dari Departemen Keuangan Amerika serikat untuk mengekspor suku cadang tertentu untuk pesawat komersial Iran. Lisensi diperlukan di bawah kesepakatan pelonggaran sanksi sementara yang dimulai pada bulan Januari.
Juru bicara GE Rick Kennedy mengatakan Departemen Keuangan telah menyetujui aplikasi perusahaan untuk menservis 18 unit mesin pesawat yang telah dijual ke Iran pada akhir tahun 1970. Mereka akan melakukan servis di fasilitas yang dimiliki oleh GE atau Jerman MTU Aero Engines.
Dia mengatakan para pejabat GE akan bertemu dengan para pejabat dari IranAir dan MTU di Istanbul, Turki, minggu depan untuk mendiskusikan kebutuhan Iran. Pada kesempatan berbeda, seorang juru bicara Boeing mengatakan, pihaknya menerima lisensi minggu ini dan akan segera menghubungi para pejabat di Iran untuk menentukan bagian-bagian yang diperlukan.
Dia mengatakan lisensi hanya mencakup komponen yang diperlukan untuk memastikan terus beroperasinya penerbangan yang aman dari pesawat Boeing tua yang dijual ke Iran sebelum revolusi 1979. Dia menambahkan, diskusi tentang penjualan pesawat baru untuk Iran tak diizinkan.
Iran setuju pada bulan November untuk membatasi kegiatan nuklirnya selama enam bulan mulai 20 Januari dalam pertukaran untuk bantuan sanksi dari Inggris, Cina, Prancis, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat . Kesepakatan itu menyediakan untuk penjualan suku cadang IranAir, yang kini mengoperasikan armada lama keluaran Boeing dan Airbus yang diproduksi tahun 1978.
Sanksi ekonomi mencegah Iran memperbaharui armada pesawat komersialnya, memaksa negara itu untuk menggunakan pesawat Rusia atau pesawat-pesawat tua mereka. Sejak tahun 1990 telah terjadi lebih dari 200 kecelakaan udara, menyebabkan lebih dari 2.000 kematian, menurut kantor berita resmi IRNA.
Boeing mengatakan izin itu diberikan di bawah kesepakatan bantuan sanksi, dan ditujukan untuk membantu meningkatkan keselamatan penerbangan di Iran. "Bagi kami, keselamatan penerbangan adalah hal yang sangat serius," kata juru bicara Boeing. Dia menolak menyebutkan berapa banyak suku cadang yang akan dijual ke Iran, atau berapa nilai keseluruhan transaksi baru itu.
Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters pada bulan November bahwa Iran bisa belanja antara 250 dan 400 jet baru jika sanksi dicabut sepenuhnya.
REUTERS | TRIP B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar