Laporan Koresponden Tribunnews.com Richard Susilo, dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 2.000 dari 10.600 surat suara yang dikirimkan Penyelenggara Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Jepang, kembali ke pihak PPLN di Tokyo. Dengan kata lain sebanyak 2.000 warga Indonesia di Jepang tidak terjangkau.
Demikian ungkap Husni Thamrin Ketua PPLN Jepang khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (5/4/2014) pagi.
"Kita sudah kirimkan 10.600 surat kepada warga Indonesia yang ada di Jepang tapi 2.000 surat kembali. Dari 10.600 surat itu, 9.000 dikirimkan untuk yang mencoblos melalui surat dan sisanya datang ke tempat pemungutan suara (TPS) besok Minggu 6 April," paparnya.
Anggota Tim PPLN ada 5 orang dipimpin Husni dan telah disahkan serta diangkat Duta Besar Indonesia untuk Jepang. Semua anggota PPLN adalah orang baru dan bukan karyawan atau bukan bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia atau pun bukan karyawan Konsulat Jenderal Osaka.
"Kecuali satu anggota di pemilu lalu pernah membantu panitia pemilu sebagai baito atau tenaga paruh waktu saja," tambah Husni (39) yang telah 14 tahun berada di Jepang dan 9 tahun mengajar di universitas Keio Tokyo Jurusan Media dan Governance.
Husni juga mengungkapkan saksi besok saat pencoblosan di Sekolah Republik Indonesia Tokyo hanya terdaftar satu saksi yaitu dari Partai Keadilan Sosial (PKS). Sementara saksi dari Partai Gerindra yang semula diperkirakan ada menjadi tidak ada. Tidak diketahui alasannya mengapa tidak muncul.
Baca Juga:
Megawati Tutup Kampanye Terbuka di Klaten dan Sukoharjo
Politisi PDIP Ini Ingin Menang Pemilu Secara Jujur
Warga Berteriak Sambut Jokowi di Pasar Youtefa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar