Rabu, 02 Juli 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Media Jepang Sebut Tak Ada Kebebasan Pers di Indonesia

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
How To Lose 19.8 lbs In 21 Days.

Lose weight the right way and keep it off.
From our sponsors
Media Jepang Sebut Tak Ada Kebebasan Pers di Indonesia
Jul 3rd 2014, 02:36

Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Media Jepang saat ini menyindir seolah tidak ada kebebasan pers di Indonesia akibat calon presiden ada dua kubu saat ini. Komentar seorang media TV Indonesia dijadikan judul berita kantor berita Jiji, Rabu (2/7/2014) bahwa media di Indonesia kini terpecah dua, dan tidak ada kebebasan pers.

Jiji menuliskan, "Dalam pemilihan presiden Indonesia saat ini, ada dua kandidat memainkan permainan yang mirip, sehingga menjadikan situasi yang tidak normal yang mempengaruhi hampir semua berita stasiun televisi calon masing-masing. Mencakup cerita tentang kampanye juga terpecah menjadi dua kubu. Peraturan lembaga diperlukan untuk memperbaiki defleksi, tetapi tidak ada tanda-tanda perbaikan. "

Selain itu juga ditambahkan, "Ada dua stasiun TV berita besar profesional dan satu Metro TV di Indonesia. Metro TV adalah milik pemimpin partai Nasdem, tertarik dalam mendorong gubernur Jakarta Provinsi Daerah Khusus, Joko Widodo sebagai calon presiden. Pemimpin partai Golkar, Bakri yang memiliki TV One, tertarik dalam mendorong mantan komandan tentara cadangan strategis Prabowo sebagai calon Presiden. Titik-titik ini merupakan faktor utama cakupan bias."

Menurut Komisi Penyiaran Nasional regulator, dalam delapan hari kampanye pemilu sebelum dan sesudah awal 4 Juni, waktu siaran sekitar 18 jam 30 menit di mana Metro TV menyampaikan tren kampanye pemilu, untuk kelompok Jokowi sebanyak 87 persen. Sedangkan TV One juga kecenderungan mempromosikan Prabowo sebagian besar berita tentang kampanye pemilu.

Lalu Jiji mengutip seorang wartawan TV One, "Ini meminimalkan berita Jokowi," ungkap staf wanita TV One tersebut yang juga menambahkan, "Saya sangat menyesalkan tidak ada kebebasan pers di Indonesia, jauh dari sikap kebebasan pers. Ini membuatku gila jadinya."

Baca Juga:

Media Jepang Sebut Tak Ada Kebebasan Pers di Indonesia

Pembantaian Bharada Rizki Ada yang Mendalangi?

Kubu Prabowo-Hatta Percaya 'SBY Effect' Jadi Energi Baru

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar