TEMPO.CO, Vatikan - Vatikan pada hari Rabu mengatakan akan memisahkan bisnis bank investasinya dari Gereja dalam sebuah langkah restrukturisasi setelah bertahun-tahun dirudung skandal. Mereka bersumpah akan menjadikan bank yang secara resmi dikenal sebagai Institute for Works of Religion (IOR), sebagai "model transparansi keuangan".
Pengusaha Perancis Jean-Baptiste de Franssu ditunjuk sebagai pimpinan baru, menggantikan pengacara Jerman Ernst Von Freyberg, yang sebelumnya memimpin bank sejak Februari 2013. Freyberg, yang menyatakan mundur karena alasan pribadi, telah memperkenalkan reformasi membuat IOR lebih transparan dan sesuai dengan norma-norma internasional melawan pencucian uang. Mereka juga menutup banyak rekening mencurigakan.
Vatikan juga berencana untuk meningkatkan pengawasan pada salah satu dari dua bagian Administration of the Patrimony of the Holy See (APSA) yang juga dilanda skandal baru-baru ini. Lembaga ini mengelola properti Vatikan, menangani pendapatan dan belanja, mempersiapkan anggaran, dan bertindak sebagai akuntan sekaligus bagian perbelanjaan.
Kardinal Australia George Pell, yang menjabat sebagai menteri ekonomi Vatikan, mengatakan pada konferensi pers bahwa langkah itu diperlukan agar departemen mampu "melaksanakan tanggung jawabnya melakukan kontrol ekonomi dan kewaspadaan" atas semua departemen di Vatikan.
Sebuah dekrit yang disebut "Motu Proprio", memodifikasi konstitusi Vatikan untuk mengalihkan tanggung jawab dari APSA ke Kementerian, telah diterbitkan. Keputusan tersebut wajib dipatuhi "terlepas dari apa pun yang bertentangan".
Lembaga baru, Vatican Asset Management, dibentuk khusus untuk menangani investasi. Dengan demikian, bank hanya akan berkonsentrasi pada tujuan aslinya dan fokus pada layanan pembayaran. "Perubahan yang akan dilakukan secara bertahap selama tiga tahun," katanya.
Pell mengatakan ia ingin seluruh Vatikan menjadi "model transparansi keuangan". Ia menyatakan semua perubahan telah disetujui oleh Paus Fransiskus, mencatat bahwa para kardinal yang memilihnya pada tahun 2013 memberinya mandat untuk mendorong transparansi dan praktik bebas skandal di Vatikan.
"Kami dalam langkah menuju transparansi substansial. Akan ada audit dan semua laporan akan diaudit secara eksternal," kata Pell.
Pada Juni 2013, Monsignor Nunzio Scarano, yang bekerja selama 22 tahun sebagai akuntan senior di APSA, ditangkap dan diadili atas tuduhan menggunakan posisinya dalam komplotan untuk menyelundupkan jutaan dolar AS ke Italia dari Swiss bagi mereka yang menghindari pajak Italia. Ia juga diadili secara terpisah untuk tuduhan pencucian uang yang terhubung ke bank Vatikan.
Pada hari Rabu, bank Vatikan mengatakan dalam sebuah laporan mereka telah memblokir rekening lebih dari 2.000 nasabah sebagai bagian dari proses pembersihan. Langkah bersih-bersih ini disebut-sebut banyak menggerus laba bank.
AP | INDAH P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar