Selasa, 21 Januari 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Rusia Tuding Eropa Perparah Krisis di Ukraina  

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
The Best Way to Manage your Money.

Start using Mint today to set a budget, track your goals and do more with your money.
From our sponsors
Rusia Tuding Eropa Perparah Krisis di Ukraina  
Jan 22nd 2014, 04:08

TEMPO.CO, Moskow -  Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Selasa 21 Januari 2014, memperingatkan bahwa aksi protes di Ukraina "semakin di luar kendali". Dia menggambarkan bentrokan antara demonstran anti-pemerintah dan polisi beberapa hari lalu sebagai peristiwa "menakutkan" dan ia menuduh politisi Uni Eropa yang mengobarkan krisis di sana.

"Anggota beberapa pemerintah Eropa ke Maidan tanpa undangan dan ambil bagian dalam demonstrasi anti-pemerintah," kata Lavrov, mengacu ke alun-alun tempat demonstran anti-pemerintah berkemah di Kiev. "Ini tindakan tak pantas."

Lavrov memang tidak menyebut nama, tapi kemungkinan itu ditujukan kepada Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton dan Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle yang Desember 2013 lalu mengunjungi para pengunjuk rasa.

Lavrov menambahkan: "Kami memiliki informasi bahwa sebagian besar ini didorong dari luar negeri." Ia menyebut aksi kekerasan di Kiev itu sebagai "pelanggaran menyeluruh terhadap standar perilaku Eropa."

Pada Ahad 20 Januari 2014, demonstran bentrok dengan polisi yang menghadang jalan mereka menuju gedung parlemen. Demonstran melemparkan kembang api dan bom molotov ke arah polisi, yang dibalas dengan tembakan peluru karet dan meriam air. Puluhan orang luka-luka akibat bentrokan ini.

Para pengunjuk rasa telah berkemah di Kiev sejak akhir November 2013, sebagai bentuk kemarahan atas sikap pemerintah yang memilih mendekat ke Moskow dan menolak menandatangani perjanjian kerjasama perdagangan yang direncanakan akan dilakukan dengan Uni Eropa.

Menanggapi aksi protes yang terus berlangsung sejak November tahun lalu, parlemen Ukraina mengesahkan undang-undang yang akan membatasi unjukrasa. Regulasi itu akan berlaku mulai hari ini, Rabu 22 Januari 2014.

Peringatan yang disampaikan Lavrov ini keluar setelah Presiden Ukraina Viktor Yanukovych, Senin 20 Januari 2014, mengatakan, tindak kekerasan di Kiev mengancam stabilitas negara.

BBC | Reuters | Abdul Manan

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar