TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Pemerintah China, mengkonfirmasi kepergian Presiden mereka, Xi Jinping ke acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin ke 22 yang akan diselenggarakan di Sochi, Rusia.
Hal itu dikatakan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Qin Gang, di hari Senin (20/1/2014), seperti dikutip dari Xinhua.
Ia menuturkan bahwa kepergiannya pada acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin atas tanggapannya terhadap undangan yang dilayangkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pengumuman itu terjadi di tengah kekhawatiran terjadinya aksi teror yang dilayangkan oleh kelompok gerilyawan bersenjata di Rusia.
Sebuah video berisikan ancaman terhadap para pengunjung Olimpiade Musim Dingin di Sochi, telah beredar ke publik belakangan ini.
Video tersebut, diposting di sebuah situs forum jihad yang terkenal. Dalam video itu terlihat dua orang pemuda yang diyakini pelaku pengeboman di kota Volgograd, Rusia, pada bulan lalu, berbicara tentang ancaman yang akan dilakukan pihaknya terhadap wisatawan yang datang pada Olimpiade Musim Dingin.
"Kami telah menyiapkan hadiah untuk anda dan semua wisatawan yang akan datang,jika anda tetap menyelenggarakan Olimpiade, anda akan mendapatkan hadiah dari kami untuk darah Muslim yang telah tumpah."
Kedua pria itu mengenakan pakaian hitam, dan berbicara di depan sebuah spanduk hitam dengan tulisan Arab di dalamnya.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebelumnya telah bersumpah akan menjamin keamanan para pengunjung Olimpiade Musim Dingin Sochi.
"Kami akan mencoba untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan tidak mengganggu atau terlalu mencolok, sehingga mereka tidak terlalu mencolok bagi para atlet, tamu atau wartawan Olimpiade," ujarnya. (xinhua)
Baca Juga:
Amien Rais Tuntut Jokowi Minta Maaf ke Warga Jakarta
Jokowi Ditertawakan Bocah karena Kebanjiran
Pengungsi Banjir Minta Uang, Jokowi Malah Kasih Buku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar