Jumat, 24 Januari 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Komisi Penyelidikan Internet Diumumkan di Davos

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
LSAT prep from HLS-educated instructors

LSATMax includes video lessons, unlimited personal attention & support, and over 6,000 real questions from previous LSAT's. Enroll for just $299.
From our sponsors
Komisi Penyelidikan Internet Diumumkan di Davos
Jan 24th 2014, 22:48

TEMPO.CO , Davos: Sebuah komisi independen yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Swedia, Carl Bildt, diluncurkan Rabu 22 Januari 2014 untuk menyelidiki masa depan internet. Komisi ini dibentuk di tengah debat panjang yang dipicu oleh pengungkapan Edward Snowden --eks analis National Security Agency (NSA) yang membocorkan program rahasia badan intelijen Amerika Serikat itu, termasuk penyadapan data di internet.

Penyelidikan selama dua tahun, yang diumumkan dalam acara Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, akan bersifat meluas tapi fokusnya terutama pada sensor negara di internet serta isu-isu privasi dan pengawasan (surveilence), yang diungkap oleh Snowden. Penyelidikan akan dilakukan oleh panel beranggotakan 25 orang, yang terdiri dari politisi, akademisi, mantan pejabat intelijen.

Bildt, mantan perdana menteri Swedia, mengatakan: "Evolusi yang cepat dari internet dimungkinkan oleh modelnya yang terbuka dan fleksibel, dan kini berkembang dan telah diatur. Tapi ini di bawah tekanan sekarang. "Kebebasan di internet adalah fundamental seperti halnya kebebasan informasi dan kebebasan berbicara di masyarakat kita."

Penyelidikan ini dibentuk lembaga pemikir soal isu politik luar negeri yang berbasis di London, Chatham House dan Center for International Governance and Innovation (CIGI).

Dalam pernyataan bersama, Chatham House dan CIGI mengatakan rezim internet saat ini berada di bawah ancaman . "Ancaman bagi kebebasan, keterbukaan dan universalitas internet berasal dari dua sumber utama. Pertama, sejumlah negara otoriter yang melancarkan kampanye untuk melakukan kontrol negara yang lebih besar atas sumber daya kritis internet."

Pernyataan itu tidak menyebutkan nama negara tetapi nampaknya ditujukan terutama ke Cina dan Iran, dua negara yang menyensor internet.

Masalah besar lainnya adalah terkait pengungkapan Snowden. "Kedua, adanya pengungkapan tentang sifat dan luasnya skala pengawasan di dunia online telah menyebabkan hilangnya kepercayaan."

Snowden mengungkapkan sejumlah program pengawasan dan penyadapan di internet. Antara lain, soal adanya program Prism, yang memungkinkan intelijen AS mengakses ke server perusahaan teknologi terbesar di Amerika Serikat. Melalui proyek bersandi Tempora, Badan intelijen Inggris GCHQ juga menyadap kabel serat optik dan menggunakannya untuk menciptakan "penyangga internet" raksasa.

Guardian | Abdul Manan

Berita Lainnya

Kairo Dihantam Dua Ledakan Bom, 5 Tewas

Kepala Desa di India Jadi Otak Pemerkosaan

Jumlah Korban Badai Lingling di Filipina Meningkat

Snowden: Kembali ke Amerika Solusi Terbaik

Pentagon Izinkan Personel Militernya Berjilbab

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar