TEMPO.CO , Berlin: Hubungan antara Jerman dan Amerika Serikat kini lebih buruk daripada selama masa invasi pimpinan AS ke Irak, dekade lalu. Philipp Missfelder, sekutu terkemuka Kanselir Jerman Angela Merkel di Parlemen mengatakan, Kamis 16 Januari 2014, ini merupakan tanda kemarahan pemerintahan di Berlin atas aksi mata-mata intelijen Amerika.
Missfelder, juru bicara kebijakan luar negeri Partai Kristen Demokrat (CDU) di parlemen mengatakan, Jerman harus melarang AS mengakses database transaksi keuangan internasional kecuali Washington berjanji menghentikan aksi spionasenya di Jerman. Missfelder, yang juga anggota parlemen ini, diharapkan akan segera dikonfirmasi sebagai koordinator pemerintah dalam hubungan dengan AS.
Laporan minggu ini telah mengindikasikan adanya pembicaraan tentang kesepakatan "tidak boleh memata-matai", yang mulai diluncurkan setelah Edward Snowden mengungkapkan tahun lalu bahwa bahwa badan intelijen AS, National Security Agency (NSA), telah menguping komunikasi Angela Merkel. Snowden adalah eks analis NSA yang kini mendapatkan suaka di Rusia.
Menurut Missfelder, tahun 2003 umumnya dipandang sebagai titik terendah dalam hubungan Jerman-Amerika. Saat itu Jerman dan AS berselisih soal invasi AS ke Irak. Tapi dia mengatakan, jika melihat situasi saat ini, perasaan kehilangan kepercayaan antara keduanya tidak lebih ringan dari tahun 2003 itu.
Reuters melaporkan pekan lalu bahwa Obama kemungkinan tidak mungkin mengumumkan perubahan besar dalam program NSA, yang telah mengumpulkan meta data secara massal atas panggilan telepon dari Amerika Serikat dan aksi penyadapan komunikasi para pemimpin negara di dunia, termasuk Merkel.
"Kita bisa melihat bahwa kita tidak dilihat sebagai teman setia lagi, melainkan kita dihadapkan dengan kuatnya ketidakpercayaan," kata Missfelder.
Ia menambahkan, jika pembicaraan soal kesepakatan "tidak boleh memata-matai" gagal, Berlin harus mendukung penangguhan kesepakatan pasca peristiwa 11 September 2001 yang memberikan Amerika Serikat akses ke SWIFT, database keuangan global.
Parlemen Eropa tahun lalu menangguhkan perjanjian SWIFT sebagai reaksi atas aksi spionase AS yang mengintip ke database itu untuk keuntungan finansial. Tapi, pemungutan suara saat itu lebih bersifat simbolis dan tidak mengikat.
Missfelder mendata ada tiga tuntutan utama Jerman untuk Amerika Serikat: kesepakatan untuk tidak memata-matai satu sama lain; diakhirinya penyadapan terhadap politisi; membuat kesepakatan umum tentang bagaimana AS menangani sebagian besar "metadata" yang dikumpulkannya.
Dia mengatakan bahwa dia menentang ada upaya penyanderaan kesepakatan perdagangan bebas trans-atlantik karena soal isu spionase ini. Missfelder masih menggambarkan Amerika Serikat sebagai "teman" . Dia menambahkan, ada "harapan besar" kunjungan Merkel ke Amerika Serikat dalam waktu dekat ini akan memperbaiki hubungan dua negara.
Reuters | Abdul Manan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar