Kamis, 16 Januari 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Pengadilan Internasional Adili Pembunuh PM Libanon

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Learning HTML & CSS shouldn't be difficult.

Master Trainer, Mark Lassoff, will teach you everything you need to know to create a creative and professional web site in 4 hours.
From our sponsors
Pengadilan Internasional Adili Pembunuh PM Libanon
Jan 16th 2014, 09:23

TEMPO.CO, Den Haag – Empat tersangka kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Libanon Rafik Hariri mulai disidangkan secara in absentia di Pengadilan Internasional Den Haag, Belanda, Kamis 16 Januari 2014.

Hariri  dan 22 pengikutnya tewas dihantam truk dengan muatan satu ton  bom  di Beirut, 14 Februari 2005.  Sebanyak 226 lainnya luka-luka akibat aksi pengeboman ini.

Persidangan itu dilakukan tanpa menghadirkan tersangka atau in absentia lantaran Hizbullah bersumpah untuk tidak menyerahkan keempatnya.

Peristiwa itu adalah salah satu dari banyak pembunuhan paling dramatis dalam sejarah modern Timur Tengah, yang memicu perpecahan sektarian antaran Muslim Sunni dan Syiah.  Para pendukung Hariri, tokoh pemimpin Sunni yang paling berpengaruh, menuding Suriah berada di belakang serangan itu.

Kekerasan antara anggota kedua sekte ini telah menelan ribuan korban selama beberapa tahun terakhir, khususnya di Irak, Suriah, Pakistan, dan Libanon.

Pembunuhan itu mempolarisasi Lebanon dan menyebabkan penarikan pasukan Suriah dari sana. Hizbullah membantah terlibat dalam pembunuhan itu. Mereka menuding pembunuhan itu adalah konspirasi Israel dan Amerika Serikat. 

Tak lama sebelum sidang dimulai, terjadi ledakan bom dekat gedung pemerintah di kota Hermel, pusat basis Hizbullah. Sedikitnya dua orang tewas, dan beberapa lainnya cedera dalam serangan di kota yang terletak di Lembah Bekaa, dekat perbatasan  utara Suriah itu.

Menurut BBC, persidangan yang digelar PBB itu terbilang unik. Untuk pertama kalinya tuduhan terorisme diadili dalam persidangan internasional dan tanpa kehadiran tersangka, sejak Pengadilan Nuremberg terhadap pelaku kejahatan Perang Dunia Kedua.

PBB membentuk Pengadilan Khusus bagi Libanon pada 2007 untuk menyelidiki pengeboman itu.

Tahun 2011, pengadilan mengeluarkan perintah penangkapan bagi Mustafa Badreddine, 52 tahun, Salim Ayyash, 50 tahun, Hussein Oneissi, 39 tahun, dan Assad Sabra, 37 tahun.

Mereka menghadapi tuntutan beragam, mulai dari konspirasi hingga melakukan tindakan terorisme, pembunuhan, dan upaya pembunuhan.

Badreddine diduga merupakan komandan militer senior Hizbullah. Persidangan tersangka kelima, Hassan Habib Merhi, 48 tahun, akan menyusul kemudian. Persidangan akan mendengar keterangan sekitar 500 saksi dan diperkirakan memakan waktu bertahun-tahun.

Menurut BBC, bukti-bukti yang memberatkan keempat tersangka sebagian besar berdasarkan analisa jaringan telepon genggam.

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan, Israel-lah yang melacak jejak Hariri lewat satelit, menyusup ke sistem teleponnya untuk memalsukan data-data, dan mendalangi pembunuhan tersebut untuk mendiskreditkan musuh-musuhnya.

BBC |REUTERS | NATALIA SANTI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar