TRIBUNNEWS.COM, DHAKA - Kelompok oposisi Bangladesh menyerang Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan membuat kekacauan dengan maksud untuk memboikot pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu).
Sekitar 150 orang tewas, dan lebih dari 100 TPS diserang sejak hari Sabtu hingga hari Minggu (5/1/2014).
Partai yang berkuasa, Liga Awami menuduh Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), kelompok oposisi telah mendalangi kekerasan tersebut.
Kekerasan terbanyak terjadi di distrik utara Bogra, yang merupakan kubu BNP.
"Kami melihat ribuan demonstran menyerang TPS juga terhadap personil kami di sejumlah lokasi dengan bom molotov," ujar Kepala Polisi Bangladesh, Bogra Syed Abu Sayem, dikutip dari Channelnewsasia.com.
"Sejauh ini, mereka telah membakar 15 TPS dan menyerang kantor polisi."
Terjadi laporan serupa di distrik Rangpur, di mana polisi mengatakan mereka telah menembak mati satu orang pelaku pembakaran.
Samuel Febriyanto/ channelnewsasia.com
Baca Juga:
Hatta Rajasa: Kenaikan Elpiji tidak Tepat Waktunya
Tambah Pasokan Elpiji 3 Kg, Pertamina Jamin Ketersediaan Aman
Pengusaha Warung Makan Mulai Beralih Gunakan Elpiji 3 Kg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar