Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Baru pertama kali satu rombongan besar pelari dari Indonesia ikut dalam sejarah Tokyo Marathon (TM), 23 Februari 2014 lalu yang diikuti sekitar 36.000 pelari dari berbagai pelosok dunia. TM diselenggarakan sejak tahun 2007, tapi baru kali ini lebih dari 50 pelari Indonesia, secara bersamaan ikut acara raksasa tersebut.
"Selain artis dari Indonesia, sejumlah 50 pelari Indonesia yang tergabung dalam komunitas charity runners Berlari untuk Berbagi (BuB), masing-masing dari ONP, the Asiks, YPO Runners dan Senayan Runners berhasil menaklukkan Tokyo Marathon 2014," ungkap Erna Abadi Usman salah seorang peserta kelompok BuB khusus kepada Tribunnews.com hari ini (2/3/2014).
Lomba marathon di kota Tokyo kali ini membawa cerita tersendiri bagi para pelari ini, Pertama adalah karena Tokyo merupakan anggota Major Marathon terbaru dan yang pertama di Asia.
Kedua, mereka semua berlari membawa nama bangsa Indonesia . Ketiga, untuk menjalankan komitmen mereka yaitu berlari untuk memberikan donasi, tambahnya.
Roestiandi Tsamanov, CEO of DSI Laser International Indonesia yang juga salah satu charity runners BuB menyampaikan, ini adalah event major marathon yang terbaik organisasinya. Sekitar 36.000 pelari dari manca negara datang memadati garis start di depan gedung pemerintahan Tokyo Metropolitan, lengkap dengan atribute pribadi maupun negara masing-masing.
Di landmark daerah Shinjuku itulah perjalanan Marathon menyusuri pemandangan kota Tokyo yang indah sepanjang 42,195 km dimulai.
Saat pistol start dibunyikan, ribuan pelari dengan riang melangkah meninggalkan Shinjuku menuju Imperial Palace di Chiyoda, pusat Tokyo. Kemudian melewati Tokyo Tower diiringi atraksi tradisional Jepang yang memukau di pragakan di beberapa titik rute menuju keramaian daerah Ginza, dimana teriakan "Ganbatte!" (ayo!/semangat!) semakin keras diteriakan ribuan penonton yang memadati sisi-sisi rute.
Kemeriahan semakin terasa saat melihat gerbang bersejarah Asakusa disusul oleh pemandangan megahnya Tokyo Skytree menghiasi latar belakang rute menuju finish line di Tokyo Big Sight, convention center terbesar di Jepang.
Sungguh Marathon yang mengesankan, mulai dari kebersihan dan ketertiban yg sangat terjaga sepanjang rute sampai bantuan suka rela penonton seperti buah-buahan bahkan semprotan anti-cramp yang jarang ditemukan di Marathon lain menjadi pecut bagi kami untuk semangat mengejar garis finish. Pada hari itu, warga Tokyo bersorak ceria mendukung seluruh pelari meraih kemenangan.
Sementara itu, Raty Ning CEO Pacto Ltd menyampaikan, event kali ini sangat mengesankan karena 40 pelari kami selain berhasil mencapai garis finish dengan personal best rekor, "Kami juga berhasil mewujudkan visi amal kami untuk membantu pendidikan anak-anak Indonesia. Alhamdulillah, Pada musim dingin di kota Tokyo, start dari suhu 1 derajat dan finish di 6 derajat, usaha kami membuahkan hasil. Kami berhasil mengumpulkan donasi cukup significant dari 42,195 km yang kami tempuh. Sampai saat ini, donasi yang terkumpul sudah bisa membangun kurang lebih 4 PAUD. Dimana untuk merehabilitasi bangunan, memaksimalkan fungsi PAUD yang sudah ada, termasuk biaya pengelolaannya selama 1 tahun dibutuhkan dana 97 juta rupiah per PAUD. Semoga dengan semakin banyaknya pihak yang tergugah ikut membantu semakin banyak pula PAUD yang bisa kita hasilkan, dan semakin banyak anak-anak Indonesia yang terselamatkan."
Sandiaga S. Uno , Pelari Berlari untuk Berbagi yang juga ikut berpartisipasi dalam Tokyo Marathon tersebut juga menyampaikan rasa bangganya, "Saya bangga membawa nama bangsa di ajang bergengsi ini, terutama detik-detik ketika mencapai garis finish dengan membawa bendera Indonesia, sungguh sangat mengharukan. Di sini kami tidak mengejar juara, ada esensi lain yang lebih dari sekedar itu, yaitu visi amal kami mengikuti lomba marathon untuk membantu sesama bisa terwujud. Sekian
Untuk informasi mengenai Berlari untuk Berbagi silahkan mengunjungi website kami di www.berlariuntukberbagi.org
Baca Juga:
Nominasi Oscar dan Pengakuan Industri Film Australia
Perebutan Piala Oscar Sesaat Lagi Dimulai, Inilah Daftar Nominatornya
Terdakwa Korupsi Bioremediasi Chevron Kecewa dengan Penangkapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar