Minggu, 09 Maret 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Hong Kong, Negara yang Penuh dengan Aturan Ketat

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Join Delanceyplace

Sign up to receive a free quote from a non fiction book every weekday.
From our sponsors
Hong Kong, Negara yang Penuh dengan Aturan Ketat
Mar 9th 2014, 11:32

TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG - Bagi anda yang ingin berlibur ke Hong Kong, mungkin harus berhati-hati bila berada disana. Daerah Administratif Khusus Hong Kong yang merupakan bagian dari Republik Rakyat Cina itu memiliki seabrek aturan berdisiplin.

Saat Tribunnews.com mengikuti "Smatfren Telecom Press Trip 2014", rombongan sudah diwanti-wanti dengan sejumlah aturan. Misalnya peraturan bagi perokok yang hanya diperbolehkan membawa 19 batang rokok ketika masuk ke Hong Kong. Bila melanggar, maka petugas akan mendenda sejumlah harga kelebihan rokok yang dibawa wisatawan.

"Hong Kong memang kota penuh aturan," kata pemandu wisata Acun di Hong Kong, Minggu (9/3/2014).

Masih soal rokok, setelah masuk ke Hong Kong, wisatawan juga tidak boleh sembarangan mengisapnya. Hong Kong menyiapkan tong sampah dengan asbak diatasnya.

"Disitu orang boleh merokok, tetapi ditempat lain bisa kena denda," kata Acun.

Ia mencontohkan warga yang membuang sampah sembarangan dapat didenda sekitar 1500 dolar Hong Kong (HKD). Jangan harap, aksi anda membuang sampah tidak diketahui petugas. Hong Kong menggunakan CCTV sebagai bukti bila anda melakukan pelanggaran.

Denda akan diberikan saat wisatawan keluar dari Hong Kong melalui imigrasi.

"Disitu petugas akan mencatat pelanggaran anda, dan denda yang diberikan. Tercatat saat pemeriksaan paspor. Memang disini agak ketat," kata Acun.

Peraturan lainnya, warga Hong Kong harus mematuhi aturan lalu lintas. Begitu pula saat menyeberang jalan harus melihat lampu lalu lintas yang ada. "Kalau lampu masih merah untuk pejalan kaki dan kita masih menyeberang, dendanya 600 dolar Hong Kong," ujarnya.

Makanya, warga Hong Kong terbiasa mengantre. Meskipun arus lalu lintas lengang tetapi bila lampu masih berwarna merah, maka warga tidak akan menyeberang jalan.

"Mereka takut didenda," tutur Acun.

Hong Kong juga memiliki aturan khusus bagi warga yang datang dari daratan Cina. Acun menjelaskan warga Cina yang ingin berkunjung ke Hong Kong harus memiliki paspor.

"Sedangkan warga Hong Kong yang ingin ke Cina tidak perlu menggunakan paspor dan visa," katanya.

Pemandu wisata lainnya, Ngawawi Sugianto ikut bercerita mengenai Hong Kong. Wisatawan akan melewati Tsing Ma Bridge yang menghubungkan Lantau Island dengan Hong Kong.

Jembatan tersebut merupakan salah satu ikon kota Hong Kong dengan panjang 2.16 kilometer. Dengan panjang rangka besi mencapai 160 ribu kilometer. Tsing Ma Bridge merupakan jembatan bertingkat dua yang dapat digunakan kendaraan diatasnya. Sedangkan dibawahnya merupakan jalur kereta yang menghubungkan bandara dengan pusat kota Hong Kong.

Pemandangan bukit dengan penahan kawat terlihat disepanjang jalan tersebut. Ngawawi yang biasa dipanggil Awik menjelaskan sebagian wilayah Hong Kong merupakan hasil reklamasi.

Pemandangan kota pelabuhan juga tidak bisa dilepaskan dari Hong Kong. Dari Tsing Ma Bridge kita bisa melihat aktivitas pelabuhan dengan tumpukan ribuan kontainer.

Acun kembali menjelaskan mengenai kehidupan warga Hong Kong. Mereka lebih memilih tinggal di apartemen.

"99 persen warga disini kebanyakan tinggal di apartemen dengan standar luasnya paling 50 meter, sewanya 12ribu dolar Hong Kong per bulan, " kata Acung sambil memperlihatkan barisan apartemen di kota Hong Kong.

Baca Juga:

Abu Gunung Kelud juga Selimuti Yogya dan Sekitarnya

Soeharto Turun Tangan demi Usman-Harun

Jennifer Dunn Akui Terima Mobil Vellfire dari Wawan

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar