Selasa, 04 Maret 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Rusuh di Jeddah, Kemenlu Sebut TKI Tak Jadi Korban

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Mobile App Design from scratch.

A step by step guide to learn how to design a great mobile app.
From our sponsors
Rusuh di Jeddah, Kemenlu Sebut TKI Tak Jadi Korban
Mar 5th 2014, 02:04

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tenne mengatakan sampai detik ini tak ada warga Indonesia yang menjadi korban dalam kerusuhan di tempat penampungan buruh migran overstayer di Jeddah, Arab Saudi, Minggu pekan lalu.

Buruh migran WNI juga disebut sama sekali tak terlibat dalam kerusuhan itu. "Intinya memang begitu. Tak ada warga negara Indonesia yang terlibat atau pun jadi korban kerusuhan," kata Tenne saat dihubungi, Rabu, 5 Maret 2014. 

 Sebelumnya dikabarkan telah terjadi kerusuhan di tarhil Shumaysi, Jeddah, Arab Saudi, sebuah lokasi penampungan buruh migran yang akan dipulangkan ke negara asalnya pada Minggu pekan lalu. Satu orang dilaporkan tewas dan sembilan lainnya luka-luka. Belum diketahui negara asal para korban. 

 Berdasarkan data Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah per 21 Januari lalu, setikdanya masih ada sekitar 1.400 buruh migran WNI yang masih ditampung di Shumaysi. Mereka semua sedang menunggu dokumen deportasi rampung untuk dipulangkan ke Indonesia. 

 Kementerian Luar Negeri, kata Tenne, belum mendapat data terbaru mengenai berapa TKI yang masih berada di Shumaysi. Sebabnya, setelah sampai hari ini masih ada TKI yang terus masuk ke sana dan sebagian dari 1.400 TKI itu sudah dipulangkan ke Indonesia. 

 "Tapi Konsulat sudah memberi arahan kepada mereka agar tertib menunggu giliran dipulangkan. Selama berada di Shumaysi, kata Tenne, segala kebutuhan TKI oversyar ditanggung penuh oleh Pemerintah Arab Saudi. Sebab, kata Tenne, fasilitas Shumaysi dan kebijakan deportasi buat buruh migran overstay merupakan kebijakan Arab Saudi. 

 "Tapi kalau ada kekurangan, Konsulat sudah menyiapkan dana taktis," katanya. 

KHAIRUL ANAM 

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar