Jumat, 21 Maret 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: MH370 Terlilit di Pusaran ‘Roaring Forties'?  

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Compare Hotels

Find great prices for amazing hotels wherever your next destination may be. It's simple to search 100+ sites at once!
From our sponsors
MH370 Terlilit di Pusaran ‘Roaring Forties'?  
Mar 22nd 2014, 03:16

TEMPO.CO, Jakarta - Proses pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang sejak dua pekan lalu masih terus dilakukan hingga hari ini.  Kini, pencarian oleh belasan negara dipusatkan di daerah baru yang disebut  Roaring Forties yang terletak di Samudera Hindia bagian selatan. Lokasi yang terletak sekitar 1.600 kilometer barat daya Perth, Australia itu pun disebut-sebut sebagai salah satu lokasi yang paling sulit diakses. (Baca: PM Australia: Lokasi MH370 Tersulit di Dunia)

Dilansir Washington Post, Sabtu, 22 Maret 2014, istilah Roaring Forties diperkenalkan oleh para pelaut yang sudah akrab dengan ekspedisi lautan. Kata 'roaring' merujuk pada hembusan angin barat yang sangat kuat hingga menimbulkan gemuruh kencang. Sedangkan istilah 'forties' mengacu pada lokasi daerah yang disesuaikan dengan garis lintang selatan, yakni terletak mulai di 40 derajat.

Angin kencang pun kerap terjadi di kawasan itu karena perubahan cuaca yang bisa terjadi dengan cepat. Hal itu disebabkan lokasinya yang berada di zona transisi antara daerah subtropis yang tenang dengan pusaran hawa dingin di sekitar Kutub Selatan. Tidak adanya gunung maupun daratan lain membuat angin bisa bertiup kencang dengan mulus sehingga kecepatannya bisa menjadi yang tercepat di dunia.

Matthew England, peneliti perubahan iklim dari University of New South Wales, Sydney, mengatakan, keberadaan Roaring Forties ini dulunya amat membantu para pengusaha ekspedisi. Kebedaraan angin kencang kerap menjadi pertanda bagi navigator kapal untuk mengetahui keberadaan mereka di Samudera Hindia. Lokasi itu pun menjadi rute navigasi populer dari Afrika menuju Australia.

Hanya saja, dia memperingatkan bahwa arus yang berada di kawasan itu cukup cepat dan rumit untuk diprediksi. Soalnya, kontur dasar laut di daerah Roaring Fortis terdiri dari banyak bukit dan tebing yang memengaruhi arus laut. Keberadaan 'bukit dan tebing' laut itu membuat lautan itu menjadi berbahaya karena seperti arus yang hidup. »Itu merupakan kawasan yang banyak pusaran airnya," kata England.

Untuk proses pencarian pesawat Malaysia Airlines, daerah itu bisa dijangkau menggunakan pesawat terbang. Perjalanan oleh tim pencari pun akan memakan waktu delapan jam bolak-balik dari Perth menuju Roaring Forties, dan kembali ke Perth. Kondisi itu membuat tim cuma memiliki waktu dua jam melakukan pencarian di perairan tersebut. (Baca: Butuh 3 Hari Pastikan Puing Malaysia Airline MH370)

England mengatakan, pencarian yang dilakukan sejak Kamis, 19 Maret 2014 bakal semakin sulit. Soalnya, angin berhembus kencang di kawasan tersebut pada setiap akhir pekan.  Kondisi demikian bakal menghasilkan hujan yang lebat dan ombak setinggi 30 kaki yang membuat jarak pandang terbatas. Cuaca seperti itu, kata dia, akan membuat pesawat rentan terkena turbulensi. Dia juga tidak yakin puing pesawat yang sempat terlihat sebelumnya masih berada di posisi yang sama dalam kondisi demikian.

WASHINGTON POST | ABC NEWS | DIMAS SIREGAR

Terpopuler:

Mengapa Habibie Yakin Malaysia Airlines Meledak?

Kick Andy Pontang-panting Penuhi Order Istana

Terungkap: Percakapan 54 Menit Terakhir MH370

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar