TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara menyatakan negara akan segera membebaskan dan mengusir misonaris berusia 75 tahun asal Australia yang ditangkap 16 Februari 2014 lantaran kedapatan menyebarkan ajaran keagamaan bersumber pada Injil.
Kantor berita pemerintah, KCNA, Senin, 3 Maret 2014, mengatakan, John Short, terbukti telah melakukan tindak pidana karena mendistribusikan risalah Injil di sebuah kuil Buddha di ibu kota Pyongyang saat perayaan hari ulang tahun pemimpin besar Korea Utara, Kim Jong-il.
"Dia akan segera diusir dalam waktu dekat karena alasan usia," tulis pernyataan pemerintah Korea Utara.
KCNA melaporkan, Short telah mengakui kesalahannya dan memohon maaf. Foto-foto yang beredar di media memperlihatkan Short menunjukkan pengakuannya dalam tiga halaman dan menandai tiap halaman dengan cap jempol berwarna merah.
"Saya benar-benar memohon maaf atas perbuatan saya menyebarkan risalah Injil pada 16 Februari 2014 saat perayaan ulang tahun Yang Mulia Kim Jong-il," kata Short dalam pengakuannya seperti dirilis KCNA pada 1 Maret 2014.
Sebelumnya, Pyongyang pernah menahan seorang misionaris asal Amerika Serikat, Kennett Bae, selama setahun karena dituduh mencoba menggulingkan pemerintahan Kim Jong-il.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler
SBY Interupsi Debat 'Ngelantur' Konvensi Demokrat
Mega Putuskan Jokowi Capres Sejak Dua Pekan Lalu?
Kekurangan Wali Kota Risma Versi Survei Unibraw
Pengamat: Bambang DH Tak Layak Jadi Wagub DKI
PM Ukraina: Rusia Deklarasikan Perang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar