Rabu, 05 Maret 2014

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News: Lagi, 300 Demonstran Bentrok di Venezuela  

Berita Internasional - Yahoo Indonesia News
Dapatkan berita Internasional terkini dari Yahoo News Indonesia. Temukan berita Internasional terbaru, termasuk analisis dan opini tentang berita Internasional populer.The latest international news headlines from Yahoo Indonesia News // via fulltextrssfeed.com 
Teach your child to read.

Save 20% now with Hooked on Phonics! Enter 'SAVE20' at checkout.
From our sponsors
Lagi, 300 Demonstran Bentrok di Venezuela  
Mar 5th 2014, 09:18

TEMPO.CO, Karakas - Ribuan pengunjuk rasa kembali membanjiri jalanan Ibu Kota Venezuela, Selasa, 4 Maret 2014. Dipimpin mahasiswa, mereka mengenakan baju putih dan mengibarkan bendera sebagai tanda memperingati kematian mantan presiden Hugo Chavez. Sepanjang hari, pengunjuk rasa menggelar aksi damai dengan berjalan dari lingkungan kelas menengah ke atas di Karakas sampai menuju kawasan kumuh di Petare.

Begitu malam tiba, sekitar 300 demonstran mulai bertindak radikal. Mereka melemparkan batu dan bom molotov ke arah pasukan Garda nasional. Serangan itu dibalas balik oleh Garda Nasional dengan gas air mata dan meriam air. "Demonstrasi dan serangan itu merupakan cara mahasiswa serta pihak oposisi untuk menandai kematian Chavez dan memprotes Presiden Nicolas Maduro," tulis Sky News, Rabu, 5 Maret 2014.

Sementara pada Rabu ini, Maduro akan memimpin parade militer dan sipil. Arak-arakan itu digelar guna memperingati satu tahun meninggalnya Chavez. Mantan presiden yang telah memimpin Venezuela salam 14 tahun itu meninggal karena kanker, di usia 58 tahun.

Unjuk rasa terhadap Maduro meletus sejak 4 Februari 2014 di perbatasan Kota San Cristobal. Mahasiswa dan oposisi menuding Maduro sebagai penyebab inflasi sebesar 56 persen pada tahun lalu, kelangkaan kebutuhan pokok, dan pelarian sejumlah pelaku kriminal. Unjuk rasa itu dijawab Pemerintahan Maduro dengan sikap keras. Akibatnya 18 orang tewas dan 260 terluka.

Komisioner HAM PBB Navi Pillay sempat menyatakan prihatin akan tindakan Garda Nasional. Pillay menganggap pemerintah Maduro telah menggunakan kekuatan secara berlebihan saat menghadapi demonstran. (Baca juga: Venezuela Rusuh, Sekjen PBB Temui Menlu).

Maduro sendiri menuding protes mahasiswa ditunggangi oleh elemen fasis yang ingin mengusirnya. Ia bahkan menuduh Amerika Serikat mendukung oposisi untuk melakukan kudeta. Tuduhan itu terkait dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry bahwa pemerintahannya telah menggunakan kekuatan yang berlebihan terhadap demonstran. Maduro menganggap perkataan Kerry itu seakan memberikan lampu hijau agar pengunjuk rasa meneruskan protesnya.

SKY NEWS | WASHINGTON POST | CORNILA DESYANA

Terpopuler:

Putin Serukan Militer Kembali ke Barak 

Rusia Mengakui Intervensi Atas Permintaan Ukraina

Rusia Intervensi Ukraina, Apa Tindakan Amerika?

KPK Thailand Dibom

Intervensi Ukraina, Amerika Bekukan Ekonomi Rusia

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar