Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tanggal 1 April 2014, pajak pertambahan nilai (PPN) di Jepang bakal naik dari 5 persen menjadi 8 persen.
Nilai PPN tersebut, juga akan kembali dinaikkan pada 1 April 2015, menjadi 10 persen.
Untuk mempersiapkan kenaikan PPN, ternyata pemerintah Jepang tak hanya fokus untuk menjaga stabilisasi harga kebutuhan hidup sehari-hari.
Pemerintah, juga turut memperhatikan produksi uang koin. Pasalnya, dengan kenaikan PPN itu, dipastikan satu yen koin menjadi sangat penting bagi perekonomian rakyat.
Untuk itulah, untuk kali pertama sejak empat tahun terakhir Jepang kembali mulai mencetak uang koin. Terutama koin senilai 1 Yen.
Menurut Lembaga Percetakan Negara Jepang, mereka bakal mencetak 25 juta koin yang bernominal satu yen hingga akhir Maret 2014.
"Nanti, setelah benar-benar mengalami kenaikan PPN, kami akan mencetak tambahan uang koin sebanyak 160 juta keping bernominal satu yen," tutur seorang pejabat Lembaga Percetakan Negara Jepang.
Dengan begitu, bisa dibayangkan, 160 juta yen berbentuk koin bakal beredar di tengah masyarakat sebagai tambahan untuk bisa memenuhi pertukaran uang di pasar di masyarakat Jepang nantinya.
Untuk diketahui, cetakan terbanyak nominal satu yen koin sekitar 220 juta koin terjadi tahun 2007. Lalu berkurang cetak tahun 2008 sekitar 125 juta klepin.
Selanjutnya, tahun 2009 sekitar 50 juta keping. Terakhir, 2010, pemerintah hanya mencetak sekitar 5 juta koin.
Baca Juga:
Abu Gunung Kelud juga Selimuti Yogya dan Sekitarnya
Soeharto Turun Tangan demi Usman-Harun
Jennifer Dunn Akui Terima Mobil Vellfire dari Wawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar