TEMPO.CO, Jeddah - Presiden Amerika Serikat Barack Obama diharapkan tiba di Riyadh, Kamis, 27 Maret 2014, setelah melakukan kunjungan ke Belanda untuk mengikuti pertemuan dengan negara-negara anggota G7.
Pada lawatannya ke Kerajaan Saudi ini, Obama dijadwalkan akan bertemu dengan Raja Abdullah guna mendiskusikan masalah keamanan di Timur Tengah dan hal-hal menyebabkan ketegangan hubungan kedua negara.
"Sebagai bagian dari konsultasi rutin antara dua negara, Presiden Obama akan melakukan lawatan ke Kerajaan Arab Saudi pada Maret 2014 untuk bertemu dengan yang Mulia Raja Abdullah bin Abdulaziz al-Saud," ujar Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Amerika Serikat dan Arab Saudi telah menjadi sekutu sejak Kerajaan ini berdiri pada 1932. Hubungan karib itu didasari timbang balik itu saling memberi, antara lain Riyadh mendapatkan perlindungan keamanan seutuhnya, sedangkan Washington memperoleh suplai minyak.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, hubungan kedua negara mengalami ketegangan yang dipicu oleh masalah-masalah keamanan regional di Timur Tengah.
Pada Oktober 2013, Arab Saudi menolak duduk di kursi Dewan Keamanan PBB sebagai anggota tidak tetap. Hal tersebut dipicu oleh gagalnya masyarakat internasional mengakhiri perang di Suriah. Pada saat bersamaan, kepala intelijen Arab Saudi membuat pernyataan bahwa Kerajaaan telah melihat peluang besar untuk mempertimbangkan hubungannya dengan AS.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar