TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan, Park Geun-Hye memerintahkan militer untuk meningkatkan keamanan perbatasan untuk melindungi negara terhadap potensi provokasi oleh Korea Utara. Pyongyang memprotes latihan bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat sebagai bentuk provokasi untuk invasi.
Juru bicara Geun-Hye, Lee Jung-Hyun mengatakan Pyongyang memiliki pola mengeluarkan seruan perdamaian diikuti oleh provokasi militer. "Park memerintahkan menteri pertahanan dan menteri keamanan untuk menjaga wilayah lebih ketat," kata Lee di New Delhi mendampingi Park Geun-Hye seperti dikutip Yonhap, Sabtu 18 Januari 2014.
Korea Selatan telah bereaksi negatif terhadap proposal Korea Utara, mengatakan tidak akan membatalkan latihan militer dengan AS. Latihan tahun lalu digelar menyusul uji coba nuklir ketiga dan terbesar Korea Utara yang mendorong meningkatnya ketegangan militer. Pyongyang berulang kali menebar ancaman perang nuklir terhadap Seoul dan Washington.
Hubungan Korea Utara - Korea Selatan dalam keadaan waspada. Meski kedua belah pihak menyuarakan keinginan untuk memperbaiki hubungan sementara menuduh yang lain kurang ketulusan. Awal bulan ini, Geun-Hye telah menyerukan dimulainya kembali reuni keluarga yang terpisah setelah Perang Korea. Tapi Pyongyang menolak proposal tersebut dengan beralasan latihan militer Korea Selatan-AS sebagai penghalang utama.
CHANNEL NEWS ASIA | EKO ARI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar